MAKALAH
PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN
(KONSEP
DASAR PERKEMBANGAN KREATIVITAS ANAK)
Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pesikologi
Dosen pengampu :
Di susun oleh :
IFATILAH
PROGRAM STUDI SARJANA
DAN PENDIDIKAN PRODI PG. SD
PAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
STKIP BABUNNAJAH MENES – PANDEGLANG
TAHUN 2023 /2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaikumwarahmatullahi
wabarakatuh.
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada
waktunya.Dalam Makalah ini kami membahas TENTANG PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (KONSEP
DASAR PERKEMBANGAN KREATIVITAS ANAK)
Kami
mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan
kepada kami dalam penyelesaian makalah ini.Kami juga menyadari, bahwa masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada Makalah tersebut.
Oleh
karena itu, kami senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak guna penyempurnaan laporan ini.kami berharap Makalah ini dapat
memberi apresiasi kepada pembaca dan utamanya kepada kelompok kami
sendiri.Selain itu, semoga Makalah ini dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak
yang membutuhkan. Wassalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
i
DAFTAR
ISI
.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
lmu psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang aktivitas atau tingkah laku individu dalam hubungannya
dengan sesama dan dengan alam sekeliling, seperti flaura dan fauna. Sebenarnya
ilmu psikologi juga mempelajari tentang aktivitas atau tingkah laku manusia
dengan Tuhannya, tetapi ilmu psikologi ini disebut dengan psikologi agama
kendatipun masih terjadi perdebatan atas keberadaannya.
Menurut Morgan (1961), “Psikologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dan hewan.” Crow dan Crow (1958),
menyatakan “Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang perilaku manusia
dan hubungan manusia dengan yang lainnya”.
Menurut Woodworth dan Marquis, (1957), “ Psikologi adalah
suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentangaktivitas atau tingkah laku
individu dalam hubungannya denganalam sekitar”. Dan Moskowitz & Orgel
(1969), menyatakan bahwa “ Psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuan empirik yang
berdasarkan atas observasi dan penelitian ekprimental,pokok persoalannya adalah
tentang tingkah laku manusia.Tujuannya untuk melengkapi terhadap pengertian
mekanisme aktivitas manusia dan penyesuaian dirinya, sehingga memungkinkan
manusia untuk memperbaiki dirinya
1.2
Rumusan masalah
1. Apa itu pintu masuk dunia psikologi
2. Apa itu
dinamika psikologi dalam lintasan sejarah
3. Apa itu keberagaman aliran dan
metodologi dalam psikologi
4. Apa itu potret manusia ,perilaku dan
perkembanganya
5. Apa itu potrer manusia dan lingkungannya
6. Apa itu masalah kepribadian, gejala dan
gangguan kejiwaan pada manusia
1.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui pintu masuk dunia
psikologi
2. Untuk mengetahui dinamika psikologi
dalam lintasan sejarah
3. Untuk menegtahui keberagaman aliran dan
metodologi dalam psikologi
4. Untuk mengetahui potrer manusia
,perilaku dan perkembanganya
5. Untuk mengetahui potret manusia dan
lingkunganya
6. masalah kepribadian, gejala dan gangguan
kejiwaan pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 PENDAHULUAN
A. Pengertian pisikilogi perkembangan
Pengertian pisikologi perkembangan menurut beberapa
ahli dapat di artikan sebagai berikut:
1. Pisikologi perkembangan merupakan cabang
pisikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang
proses perkembangan individu dari mulai masa konsepsi sempurna sampai mati (
Ross Vasta, dkk, 1992 ).
2. Pisikologi perkembangan merupakan cabang dari
pisikologi yang mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum maupun
setelah kelahiran dan kematangan perilaku ( J.P. Chaplin, 1979 ).
Dari kedua pendapat di atas tersebut menunjukan
bahwa pisikologi perkembangan merupakan salah satu bidang pisikologi yang
memfokuskan kajian atau pembahasan pada perubahan tingkah laku dan proses perkembangan
dari masa konsepsi sampai mati.
a. Istilah pertumbuhan
pertumbuhan adalah berbeda dengan perkembangan.
Peribadi yang tumbuh mengandung arti yang berbeda
dengan peribadi yang berkembang. Oleh karna itu di bedakan pertumbuhan dan
perkembangan. Dalam peribadi manusia, baik yang jasmaniah maupun rohaniah,
terdpat dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan peribadi
manusia berubah menuju kearah kesempurnaan. Adapun dua kondisional peribadi
manusia itu meliputi:
a. Bagian peribadi material yang kuantitatif
b. Bagian peribadi fungsional yang kualitatif
b. Istilah perkembangan
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan
perubahan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan
tidak di tentukan pada segi material, melainkan pada segi fungsional.
Fungsi- Fungsi kepribadian manusia berhubungan
dengan aspek kejiwaan.Fungsi -Fungsi keperibadian yang jasmaniah misalnya:
a. Fungsi motorik pada bagian-bagian tubuh
b. Funfsi sensorik pada alat-alat indra
c. Fungsi seksual pada bagian-bagian tubuh yang
erotis
d. Fungsi neorotik pada sistem saraf
e. Fungsi pernapasanpada alat pernafasan
f. Fungsi peredaran darah pada jantung dan urat-urat
nadi.
g. Fungsi pencernaan makanan pada alat pencernaan
Sedangkan fungsi kepribadian yang bersifat kejiwaan
misalnya;
a. Fungsi perhatian
b. Fungsi tanggapan
c. Fungsi ingatan
d. Fungsi fantasi
e. Fungsi
pengamatan
f. Fungsi kemauan
g. Fungsi pikiran
h. Fungsi perasaan
B. SEJARAH DAN METODE PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
1. Sejarah Singkat Psikologi Perkembangan
Pada abad Ke-5 Sebelum masehi para filsuf sebenarnya
sudah memperhatikan dan mengamati terhadap perkembangan anak-anak.Hal ini dapat
dibuktikan apabila secara teliti mempelajari pendapat-pendapat antara lain:
Plato ( 429- 347 Sebelum masehi). Orang yang pertama
kali yang menyusun teori pendidikan secara teratur, Aristostteles (384-322
Sebelum Masehi). Orang yang menghendaki pendidikan agar menciptakan kehidupan
sosial sehingga ia menitik beratkan perkembangan individu. Socrates (469-399
Sebelum Masehi) ia adalah sebagai peletak abad-abad itu di yunaani dan romawi.
Walaupun kebanyakan mereka itu masih menganggap sama antara anak-anak dan orang
dewasa, perbedaan antara keduanya hanya terletak pada ukuran fisiknya saja.
Psikilogi perkembangan berdiri sendiri sebagai suatu
ilmu pada akhir abad ke – 18 Sebelum Masehi. Lahirnya ilmu ini di awali dengan
timbulnya aliran philanthropinisme, suatu paham yang mencintai sesama manusia
terutama terhadap anak-anak. Penddiri aliran ini adalah Johan
Bernhard Basedow ( 1923-1970 ).
Pendapat yang penting dari aliran ini adalah:
a. Pengajaran itu pada dasarnya baik
b.Pengajaran harus di mulai dengan jalan
perkembangan anak
c. Pengajaran harus menggembirakan dan menarik
d. Pengajaran harus di selaraskan dengan jalan perkembangan
anak
Aliran ini tidak hanya di anut oleh Johan Bernhard
Basedow ( 1923-1970 ) saja, tetapi banyak pengikut yang ikut di dalamnya,
antara lain: Rochim Heinrich Campe (1746-1881), Gust – Muths ( 1759-1839),
Cristian Gotthilf Salzman ( 1744-1811). Karena pendapat-pendapatnya tersebut,
aliran philanthropinisme inilah yang menjadikan dan menghantarkan lahirnya
psikologi perkrmbangan. Yang di seponsori oleh seorang dokter dari jerman yaitu
Wilhelm Preyar (1842-1897), yang telah berkarya mengadakan penelitian selama
tiga tahun dan menulis hasil penelitian tersebut dengan judul: Die seele des
kindes yang berarti jiwa anak, dan di terbitkan pada tahun 1882. Dan dari
karyanya itulah sekarang kita mengenal sosok bapak psikologi perkembangan, atau
yg lebih terkenal beliau dengan julukan Bapak Psikologi Perkembangan.
Dengan semakin pesat nya psikologi perkembangan,
tidak lama kemudian muncullah beberapa ilmuan yang mengadakan penelitian dan
penulisan tentang perkembangan gejala jiwa anak. Diantara para ilmuan tersebut
antaralain:
a. Di Jerman, Pasangan suami isteri William Stern
dan Clara Stern dengan judul bukunya: Psikologi anak pada usia sangat muda
(1914). Selain itu juga ada pasangan suami istri lainnya yaitu Karl Buhler dan
istrinya Charlotte Buhler dengan judul bukunya: Masa ana-anak muda (1928).
b. Di Perancis, Al ferd Binet yang di kenal sebagai
orang yang berhasil dalam penelitian nya tentang kecerdasan anak (1895).
c. Di Inggris, J. Sully dengan judulnya Study
tentang bentuk anak (1893)Dan Herbret Spencer dengtan judul penelitiannya
prinsip-prinsip psikopogi (1970).
d. Di Amerika Serikat, Granpille Stanley Hall dengan
judul bukunya masa adolen (1904).
e. Di Swiss, Jean Piager dengan salah satu judul nya
bermain, mimpi dan meniru (1951).
f. Di Indonesia,Ki Hajar Dewantara dengan taman
indianya, taman siswanya, prof. Abdullah Sigit, Prof. Dr.Toedung, Sultan Gunung
Mulia, dan lain-lain.
Berdasarkan para ilmuwan di atas, sebenrnya masih
bnyak lagi para ilmuwan psikologi yang tidak sempat diuraikan antara lain
adalah dari Belanda: Langeped dan kohnstam, dari italia: Dokter.Maria
Montessori, dari Uni Soviet: Rubinstein dan Palvov dan lain sebagainya yang
tidak di sebutkan satu persatu
2. Metode Psikologi Perkembangan
Metode yang di gunakan untuk mengumpulkan data
penilitian dalam ilmu psikologi perkembangan ini sebenarnya bermacam macam
caranya antara lain:
a. Metode Observasi
b. Metde Interview
c. Metode Questionnaire
d. Metode Collection
e. Metode Klinis
f. Metode Cross Selection Methode
g. Metode Longitudinal
h. Metode Eksperimen dan Tes
Agar dapat diperoleh hasil yang baik
dalam melakukan penelitian maka seorang peneliti harus bisa memahami dan melakukan ha-hal
sebagai berikut:
a. Mampu mendiskripsikan keadaan gejala
jiwa yang timbul pada diri anak
b. Menganalisis atau menelaah gejala
jiwa tersebut dengan mendasarkan pada teori-teori psikologi perkembangan secara
cermat
c. Mampu mengolah data dengan selektif
sesuai dengan metode yang di pakai.
d. Mampu menarik kesimpulan untuk
menentukan alternatif kebijaksanaan penyelesaian yang harus segera di ambil.
C. TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
1. Teori lingkungan
2. Teori yang berorientasi biologis
3. Teori psikodinamika
4. Teori ilmu kerokhanian
5. Teori perkembangan dan pendidikan
6.Teori interaksionisme
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu
tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
yang kurang normal pada organisme ada
bermacam-macam, yaitu:
1. Faktor-faktor yang terjadi sebelum
lahir
2. Faktor ketika lahir atau saat kelahiran
3. Faktor yang di alami bayi sesudah
lahir
4. Faktor psikologis antaralain oleh
karna bayi di tinggalkan ibu
B. PERKEMBANGAN SESUDAH TAHUN PERTAMA
Setelah tahun pertama perkembangan di
tandai oleh beberapa proses-proses yang sangat pundamental. Misalnya
perkembangan sosial dan perkembangan kepribadian di tandai oleh perkembangan
tingkahlaku lekat. Tingkah laku lekat harus tumbuh dan menjadi setabil sebagai
latar belakang setruktural tingkah laku yang akan di jalani nya. Dalam tahun
pertama harus di buat sutu basis bagi timbulnya tingkah laku lekat yang nanti
akan memegang peran yang ensensial sepanjang hidup.
Secara singkat ada delapan tanda-tanda
yang esensial yang di sebutkan dalam perkembangan seorang anak antara akhir
tahun pertama dan permulaan usia empat tahun. Beberapa dari delapan tanda-tanda
tersebut nanti akan di uraikan lebih lanjut.
Dalam periode ini akan di uraikan
kemungkinan-kemungkinan yang ada tahun pertama pada periode ini, dapat di lihat
pada akhir periode tersebut sebagai suatu kenyataan.
Kemajuan-kemajuan itu adalah:
1. Pada permulaan periode ini anak sudah
mulai bisa duduk, berdiri dan berjalan dengan bantuan
2. Pada usia 4 tahun tangan dan mata
berkerja sama dalam keordinasi yang baik, anak lebih dapat mengadakan orientasi
dalam situasi yang tidak asing
3. Pada usia 4 tahun anak sudah dapat
berbahasa. Ia dapat mengambil bagian secara aktif dalam percakapan di rumah,
komunikasi dengan teman-teman sebayanya memperoleh dimensi baru
4. Pada akhir periode ini anak
memperoleh pengertian banyak mengenai benda-benda menurut warna dan bentuk nya
membedakan suara mengerti nama-nama benda dan dapat menyebutkan nama benda yang
belum di ketahui nya.
5. Pada usia 4 tahun anak sedikit banyak
usah mengerti ruang dan waktu. Ia mengerti perbedaan siang dan malam, ia
mengerti apa yg di sebut “di sana”, “di sini”, “di atas”, dan “di bawah”.
Ia juga menguasai serangkaian
tugas-tugas seperti: memasang baju, menyisir rambut, mengambil barang-barang
dan sebagainya.
6. Pada usia 4 tahun anak sudah mengerti
akan pengertian norma-norma. Kata-kata “baik”, “buruk”, “jngan”, dan “tidak
boleh”, dan sebagainya merupakan sebagian tanda-tanda untuk mengatur tingkah
laku yang bakhirnya harus merupakan norma-norma batin bagi tingkah laku
selanjutnya.
7. kebutuhn untuk aktif, artinya :
perbuatan dan tingkah lakunya tidak lagi di tentukan secara kebetulan sesuai
dengan apa yang ada, anak sudah bisa membuat rencana, memikirkan apa yang akan
di lakukannya.
8. Anak tidak hanya menginginkan ada
bersama-sama dengan orang dewasa, melainkan ia sudah menginginkan dapat bergaul
secara aktif dengan mereka.
C. PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK
Perkembangan fisikdan psikomotorik akan
lebih baik untuk mengambil batas sampai anak usia 5 tahun, karena lebih mudah
untuk mengadakan memisahan anatara umur 5 dan 6 tahun daripada antara 3 dan 4
tahun.
Perlu diperhatikan pula bahwa tiap anak mempunyai
tempo perkembngannya tersendiri, meskipun demikian ada norma-norma yang dapt
dipakai sebagai ukuran perkembangan normal. Umur kerangka dapat dilihat dari
pergeseran tulang pada tangan anak. Seorang anak dapat mempunyai umur kerangka
4 tahun sedangkan umur kronologisnya adalah 6 tahun.
Anggota-anggota badannya menjadi lebih
panjang, perutnya mengecil dan kepalanya di banding dengan bagian-bagian badan
yang lain mendapatkan proporsi yang normal. Semula jaringan-jaringan tulang dan
urat daging lebih berkembang, menjadi lebih berat. Jaringan lemak bertambah
lebih lambat. Selama tahun ke lima nampak perkembangan jaringan urta dan daging
secara cepat (Gestaltwandel kedua mulai sekitar umur 10 tahun, yaitu pada waktu
mulainya pubertas atau pada waktu mulainya perkembangan seksualiatas).
Sekitar usia 3 tahun anak sudah dapat
berjalan secara otomatis, bahkan pada alas yang tidak rata sekalipun anak sudah
dapat berjalan tanpa kesukaran. Sekitar 4 tahun anak hampir menguasai cara
berjalan dewasa. Kesukaran yang ada pada belajar berjalan berhubungan dengan
kekuatan badannya, yaitu untuk dapat menyandarkan seluruh berat badannya pada
suatu kaki.
Bila anak sudah mulai bisa berjalan maka
ia juga akan mencoba untuk berjalan dengan beragai variasi, misalnya berjalan mundur
biasanya berkisar antara umur 17 bulan dan berjalan di atas tumit sekitar 30
bulan. Menginjak bulan ke 18 dan 19 anak mencoba untuk belajar lari, tetapi
gayanya masih menyerupai gaya berjalan. Pada usia 3 atau 4 tahun anak sudah
benar-benar dapat berlari, tetapi ia belum mampu untuk berhenti dengan cepat
atau untuk membalik. Pada usia 4 sampai 5 tahun anak sudah dapat lari dengan
sempurna seperti orang dewasa dan dapat
menggunakan kemampuannya ini dalam aktivitas-aktivitas permainannya.
Sedangkan usia 2 atu 3 tahun anak juga
belajar meloncat-loncat,berjingkrak-jingkrak dan berbagai pareasi berjalan yang
lain. Pada usia ini anak juga banyak belajar berbagai macam kordinasi
visio-motorik. Sekitar tahun ke 4 semua pola lokomotorik yang bisa sudah dapat di
kuasainya.
D. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN
PERKEMBANGAN SOSIAL
1.Tingkah laku sesudah umur satu tahun
Tingkah laku letak pada bagian kedua
tahun pertama yang tertuju pada suatu orang, segera akan tertuju juga pada
orang-orang lain di sekitarnya.
Terjadi tingkah laku letak pada anak
dapat di tinjau dari dua macam segi.Segi yang satu menunjukkan bahwa tingkah
laku letak terjadinya karena proses belajar, sedangkan segi yang lain
menyatakan bahwa tingkah laku letak tersebut merupakan ciri manusia.
2.
Tingkah laku ambil alih peran
Ambil
alih peran adalah proses sosial dan proses kognitik yang menunjukkan bahwa
seseorang dapat menempatkan dirinya pada motif-motif, perasaan, pikiran dan
tingkah laku orang lain.Hal ini bahwa orang tadi mampu untuk melepaskan diri
dari pandangan diri sendiri, dapat memandang dunia luar dari persfektif orang
lain (Lieshout dan kawan-kawan, 1973, hal. 2).yang penting disini adalah
memahami berbagai proses internal orang lain seperti kemampuan emosional,
perseftual, dan intelektual serat juga kebutuhan, pendapat, motif dan
maksud-maksudnya.
3.
Permainan dan tingkah laku bermain
Anak
dan permainan merupakan dua pengertian yang hampir tidak dapt dipisahkan satu
sama lian. Berpikir mengenai anak selalu menimbulkan asosiasi mengenai bermain.
Lalu timbul pertanyaan apakah bermain merupakan kesibukan khusus anak-anak.
4.
Model belajar
Belajar
model adalah suatu proses meniruka tingkah laku orang lain yang dilihat,
dilakukan secara sadar atau tidak. Sinonim dengan belajar ini adalah imitasi,
identifikasi dan belajr melalui deserfasi. Belajar model merupakan bentuk
belajar yang kompleks.
5.
Priode perkembangan fase kepala batu
Menurut
Hetzer (1961) dan Remplein (1962) perkembangan ini di anggap sebagai proses
inti perkembangan kemauan dan perkembangan. Anak yang tidak yang tidak
menunjukan perkembangan pada priode ini tersebut mengalami bahaya untuk
perkembangan menjadi yang terganggu.
6.
Egosentrisme
Egosentrisme
adalah pemusatan pada diri sendiri dan merupakan suatu proses dasar yng banyak di
jumpai pada tingkah laku anak, pengamatan anak banyak di tentukan oleh
pandangan sendiri, anak juga belum mempunyai orientasi mengenai pemisahan
subjek-subjek.
E.
PERKEMBANGAN BAHASA
1.
Pengertian perkembangan bahasa
Seorang
ahli psikologi perkembangan bernama Laura Brek (1989) dari Illinois State
University setelah meneliti berbagai aspek perkembangan individu, menyimpulkan,
bahwa Perkembangan bahasa merupakan kemampuan khas manusia yang paling kompleks
dan mengagumkan. Meskipun itu konpleks, namun pada umum nya berkembang individu
dengan kecepatan luar biasa pada awal masa anak-anak.
Pada
akhir tahun pertama kelahiran anak dan menjelang awal tahun kedua, ada
pertumbuhan dan perkembangan anak yang menonjol yakni mulai menunjukan
kemampuan nya untuk dapat berjalan sendiri dan kemampuan berbahasa atau
berbicara. Awal perkembangan bahasa yang dasarnya dapat di artikan sejak muali
adanya tangis pertama bayi, sebab tangis pertama bayi juga dapat di anggap
sebagai bahasa bayi atau anak. Dengan menangis bayi akan juga merupakan sarana
mengexpresikan kehendak jiwanya.
Dari
keterangan di atas, telah di singgung bahwa adanya suara yng di nyatakan oleh
anak kecil, hanyalah suatu pertanda adanya kesadaran, hal itu ada juga pada
binatang. Tetapi pada anak manusia, adanya suara itu mengalami perkembangan
selanjutnya.
Untuk
membedakan dengn tegas suara yang dinyatakan oleh binatang dan manusia, maka di
bedakan adanya tiga fungsi bahasa. Sis Heyster
berpendapat bahwa tiga fungsi bahasa tersebut adalah:
1.
bahasa sebagai alat pernyataan isi jiwa
2.
Bahasa sebagai peresapan (mempengaruhi orang lain)
3.
Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pendapat
Untuk
menjelaskan apa yang di maksud dwngan tiga fungsi bahasa itu, dibawah ini akan
di berikan contohnya. Bila di malam gelap kaki kita terantuk suatu benda, maka
secara spontan kita akan mengatakan “aduh”. Kata itu adalah kata yang hanya
secara spontan terucapkan, Tanpa ada tujuan apapun dan kepada siapapun. Inilah
fungsi bahasa yang pertama. Sedangkan apabila kita menyatakan “alangkah
bagusnya pemandangan itu” maka kalimat itu adalah bermaksud untuk menyatakan
isi jiwa kita, dengan agar orang lain mengerti. Inilah fungsi bahasa yang
kedua. Sedangkan apabila kita menyatakan “nama saya anu dan rumah saya disana”
maka kita bermakssud memberitahukan dengan sengaja kepada orang lain itu. Ini
fungsi bahasa yang ke tiga.
2.
Tahap perkembangan bahasa
Secara
umum, perkembangan keterampilan berbahasa pada individu menurut Berk (1989)
dapat di bagi kedalam empat komponen, yaitu:
2.
Semantik (semantics
3.
Tata bahasa (grammar)
4.
Pragmatik (pragmatics)
Fonologi berkenaan bagai mana individu memahami
dan menghasilkan bunyi bahasa. Jika kita pernah mengunjungi daerah lain atau
negara lain yang bahasanya tidak kita mengerti boleh jadi kita akan kagum,
heran, dan bingung karna bahasa orang asli disana terdengar begitu cepat dan
sepertinya tidak putus-putus. Antara satu kata dengan kata lain.
Semantik
merujuk pada makna kata atau cara yang mendasari konsep-konsep yang di exspresikan
dalam kata-kata atau kombinasi kata. Setelh selesai masa prakesolah, anak-anak
memperoleh sejumblah kata-kata baru dalam jumlah yang banyak. Penelitian
intensif tentang perkembangan kosaka kata pada anak-anak di ibaratkan oleh Berk
(1989) sebagai sejauh mana kekuatan anak untuk memahami ribuat pemetan
kata-kata kedalam konsep-konsep yang di miliki sebelum nya meskipun belum
terlabelkan dalam dirinya dan kemudian menghubungkannya dengan kesepakatan
dalam bahasa masyarakatnya.
Tata
bahasa merujuk kepada
penguasaan kosakata dan memodifikasikan cara-cara yang bermakna.
Pragmatik merujuk kepada isi kumunikatif dari
bahasa. Ini berkenaan dengan bagai mana menggunakan bahasa dengan baik ketika
berkomunikasi dengan orang lain. Didalam nya meliputi bagai mana mengambil
kesempatan yang tepat, mencari dan menetapkan topik yang relevan, mengusahakan
agar benar-benar komunikatif, bagai mana menggunakan bahasa tubuh (gesture),
intonasi suara, dan menjaga konteks agar pesan-pesan verbal yang di sampaikan
dapat di makbai secara tepat oleh penerimanya.
3.
Hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir
Berpikir
pada dasarnya merupakan suatu rangkaian proses kognisi yang bersifat peribadi
atau pemrosesan informasi yang berlangsung selama munculnya stimulus sampai
dengan munculnya respon (Morgan, 1989). Dalam proses berpikir di gunakan
simbol-simbol yang memiliki makna atau arti tertentu bagi masing-masing
individu.
Manifestasi
dari proses berpikir manusia serta sekaligus menjadi karakterristik dari proses
berpikir manusia adalah bahasa (glover, 1987).
Aktifitas
berpikir individu sesungguh nya di bantu dengan menggunakan simbol-simbol
verbal dan hukum tata bahasa gunamenggabungkan kata-kata menjadi suatu kalimat
yang bermakna (morgan 1980).
Telah
di paparkan di atas sebelumnya bahwa aktifitas berpikir juga melibatkan bahasa
berpikir yang terjadi dalam hal atau yang sering kali di kenal dengan
percakapan dalam hati (inerspeech) (morgan,1989). Bahasa merupakan alat yang
sangat berguna dan sangat membantu individu untuk berpikir, bahasa juga
merupakan alat untuk meng ekspresikan hasil pemikiran. Jadi berpikir dan
berbahasa merupakan dua aktivitas yang saling melengkapi dan terjadi dalam
waktu yang relatif bersamaan.
F.
ANAK DALAM KELUARGA
Pada masa sekarang hubungan keluarga
merupakan suatu gejala yang normal, suatu keluarga dengan dua orang tua ayah
dan ibu serta anak. Lugo dan Herskey (1974), hlm.
Arier (1962) mengemukakan suatu tinjauan
historis mengenai relasi antara anak dan keluarga yang lebih berhubungan dengan
lingkungan sosial yang lebih “rendah”. Relasi tersebut di banding dengan
keadaan sekarang dapat di pandang sebagai berikut:
1. Abad ke-17: anak dipercayakan kepada
orang lain mereka di masukkan kedalam asrama-asrama yang biasanya mempunyai sekolah-sekolah
nya sendiri.
2. Abad ke-18: anak laki-laki tertua di
nomor satukan, dia merupakan jaminan keluarga. Sekarang semua anak mempunyai hak
dan jaminan yang sama, mereka semua mendapatkan kasih sayang dan hak
mendapatkan pendidikan yang sama juga.
3. Abad ke-18: kehidupan keluarga serta
aktivitas aktivitasnya di pusatkan pada kehidupan bersama dalam masyarakat. Sekarang di
masyarakat Eropa terutama kepentingan keluarga yang paling menonjol Titik berat
diletakkan pada kesejahteraan anak. Di indonesia meskipun kepentingan anak
sebagai individu dipentingkan tetapi juga kegunaan mereka dalam pembangunan
masyarakat diperhatikan.
4. Abad ke 18 dan ke 19: pendidikan
formal bagi anak perempuan sangat langka. Sekarang pendidikan formal bagi anak
perempuan merupakan suatu hal yang biasa dan umum, meskipun masih ada sedikit
keterbelakangan terhadap anak laki-laki tetapi hal itu dapat segera di kejar
lagi.
Apa yang di kemukakan di atas merupakan
suatu gambaran tipologis mengenai kehidupan keluarga.
Shorter (1975) dalam analisis
kultur-historis menunjukan bahwa fungsi sosialisasi keluarga masih di butuhkan
oleh anak-anak kecil dan anak pada masa sekolah, mulai masa remaja maka
sosialisasi makin banyak di lakukan oleh teman sebaya. Pengaruh teman sebaya
ini mungkin lebih nampak pada waktu sekarang dari pada waktu dulu, meskipun ini
tidak berlaku bagi semua aspek tingkah laku. Hartup (1977) mengemukakan bahwa
para orang tua masih mempunyai lebih banyak
pengaruh dalam hal-hal politik dan pekerjaan dari pada teman-teman sebaya
(lihat Monks, 1981).
Tausch & Tausch, (1967; 1980)
mengemukakan dalam cara pendidika yang demokrasi dan terintegrasi sosial, bahwa
anak sekarang lebih banyak kemungkinan untuk mewujudkan dirinya, untuk melalui
proses emansipasi, menemukan tempatnya sesuai, dengan pengetahuan dan
kemampuan-kemampuannya. Bahwa dalam keadaan tersebut masih ada
pertentangan-pertentangan atau pun hambatan-hambatan memang tidak dapat sama
sekali di hindarkan dari suatu kehidupan bersama yang serba bahagian , serba
baik dan serba positif, namun dalam kenyataannya kepentingan individu tidak
selalu sesuai dengan kepentingan masyarakat. Sehubungan dengan itulah maka di
samping memberikan kesempatan bagi berkembangnya individualitas, penting pula
untuk mengembangkan sikap dan sifat sosialnya sehingga anak tidak bisa
berkembang menjadi orang yang individualitas saja. Perpaduan antara sipat
individu dan sipat sosial dapat menjamin hidup yangt bahagia sebagai individu
yang hidup dalam kehidupan bersama. Keluarga dan keterbatasan dan kemungkinannya
dapat merupakan tantangan dan kesempatan realisasi bagi anak. Di harapkan bahwa
dua hal ini dapat saling mengisi dan bermanfaat bagi perkembangan anak yang
optimal.
BAB II ISI
2.1.PEMAKAIAN
HURUF
Penggunaan
huruf pada kata berkaitan dengan fonologi (ilmu yang mempelajari tentang
bunyi). Dalam bahasa Indonesia, jumlah abjad yang
diketahui terdapat 26 huruf, yang
terdiri dari 5 huruf vokal (a,i,u,o,e) dan 21 huruf konsonan
(b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,u,v,w,x,y,z). Selain huruf-huruf tersebut,
adapun kaitannya dengan ilmu fonologi, bunyi-bunyi yang ditimbulkan berdasarkan
huruf-huruf itu dapat bermacam-macam.
Dari bunyi
konsonan tak bersuara (p,t,k,f,c,s,x,y,h), konsonan bersuara (b,d,g,j) sampai
dengan huruf nasal (n,m). Jadi pada bagian ini akan dijelaskan berbagai jenis
huruf berdasarkan pola bunyi dan penggunaannya.
A.
Huruf Abjad
Abjad yang
digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama
tiap huruf disertakan di sebelahnya.
|
Huruf |
Nama |
Huruf |
Nama |
Huruf |
Nama |
|
Aa |
a |
Jj |
je |
Ss |
Es |
||
|
Bb |
be |
Kk |
ka |
Tt |
te |
|
Cc |
ce |
Ll |
El |
Uu |
u |
||
Dd |
de |
Mm |
em |
Vv |
Fe |
||
Ee |
e |
Nn |
En |
Ww |
we |
||
Ff |
ef |
Oo |
O |
Xx |
eks |
||
Gg |
ge |
Pp |
pe |
Yy |
ye |
||
Hh |
ha |
Qq |
Ki |
Zz |
zet |
||
Ii |
i |
Rr |
Er |
|
|
B.
Huruf Vokal
Huruf
yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas
huruf a,
e, i, o, dan u.
Huruf Contoh Pemakaian dalam Kata
Vokal |
Posisi Awal |
Posisi
Tengah |
Posisi
Akhir |
a e* i o u |
api enak emas itu oleh ulang |
padi petak kena simpan kota bumi |
lusa sore tipe murni radio ibu |
Keterangan:
*
Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen (') dapat digunakan jika
ejaan kata menimbulkan keraguan.
C.
Huruf Konsonan
Huruf
yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas
huruf huruf b, c,d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Huruf Contoh Pemakaian dalam Kata
Konsonan |
Posisi Awal |
Posisi
Tengah |
Posisi Akhir |
|||
b c d f g h j k l m n p q** |
bahasa cakap dua fakir guna hari jalan kami - lekas maka nama pasang Quran |
sebut kaca ada kafan tiga saham manja paksa rakyat* alas kami tanah apa status quo |
adab - Abad maaf gudeg tuah mikraj politik bapak* akal diam daun siap Taufiq |
|||
r s t v w x** y z |
raih sampai tali varia wanita xerox yakin zeni |
bara asli mata lava hawa - payung lazim |
putar tangkas rapat - - sinar-x - juz |
|
||
Keterangan:
* Huruf k melambangkan bunyi
hamzah.
**
Huruf q
dan x
khusus dipakai untuk nama
diri
(seperti Taufiq dan Xerox) dan keperluan ilmu
(seperti status quo
dan sinar x).
D.
Huruf Diftong
Di
dalam bahasa
Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan
dengan ai,
au, dan oi.
Huruf Contoh Pemakaian
dalam Kata
Diftong Posisi Awal
Posisi
Tengah Posisi Akhir
ai au |
ain aula |
malaikat saudara |
pandai harimau |
oi
- boikot
amboi
E.
Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan
huruf konsonan kh,
ng, ny, dan sy masing masing
melambangkan satu bunyi konsonan.
Gabungan Contoh Pemakaian dalam Kata
Huruf Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
kh ng ny sy |
khusus ngilu nyata syarat |
akhir bangun banyak isyarat |
tarikh senang - arasy |
Konsonan
F.
Huruf Kapital
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama petikan langsung.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
4. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama
orang.
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai
huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak
diikuti nama orang.
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama
tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai
huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang,
nama instansi, atau nama tempat tertentu.
6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama unsur unsur nama orang.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan
ukuran.
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai
huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
b.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa
yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.
8.
a.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari
raya.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama unsur unsur nama peristiwa sejarah.
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai
huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.
9.
a.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama diri geografi.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama unsur unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi.
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya
menggambarkan kekhasan budaya.
d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai
huruf pertama unsur geografi
yang tidak diikuti oleh nama diri
geografi.
e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai
huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis.
10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan,
badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan
untuk.
b.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi
negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.
G.
Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.
b.
Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya
diperlakukan sebagai kata Indonesia.
H.
Huruf Tebal
1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar
lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan
untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok
kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring.
3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai
untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang
menyatakan polisemi.
2.2.Penulisan Kata
A. Kata Dasar
Kata yang berupa kata
dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
B.
Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran)
ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata,
awalan, atau akhiran, ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti/mendahuluinya.
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan
kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis
serangkai.
4. Jika salah satu unsur gabungan kata
hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
C. BentukUlang
Ditulis secara lengkap
dengan menggunakan tanda hubung.
D.
Gabungan Kata
1. Gabungan kata biasa disebut kata
majemuk, termasuk istilah khusus, unsurunsurnya ditulis terpisah.
2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus,
yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung
untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
3. Gabungan kata berikut ditulis serangkai.
E. Kata Gantiku, kau, mu, dannya
Ditulis serangkai
dengan kata yang mendahului atau mengikutinya.
F. Kata Depan di, ke, dandari
Apabila menunjuk kata
tempat, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
G.
Partikel
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulisserangkaidengan
kata yang mendahuluinya.
2. Partikel pun
ditulis terpisahdari kata yang mendahuluinya.
3. Partikel per
yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis terpisah dari bagian kalimat
yang mendahului/mengikutinya.
H.
Tanda Petik
Tanda
petik unggal ('...')
digunakan untuk:
a.
Mengapit
petikan yang tersusun di dalam
petikan lain.
b.
Mengapit
terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
2.3.PEMAKAIAN TANDA BACA
A.
Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat
yang bukan pertanyaan atau seruan.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka
atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan
angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan
angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka
di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya
atau tanda seru, dan
tempat terbit.
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan
bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
7. Tanda titik dipakai pada penulisan
singkatan (Lihat Bab II, Huruf H.)
B.
Tanda Koma (,)
1.
Tanda
koma dipakai di antara unsur unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
2.
Tanda
koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului dengan kata
seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
3.
Tanda
koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat
itu mendahului induk kalimatnya.
4.
Tanda
koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu,
jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu,
dan meskipun
begitu.
5.
Tanda
koma dipakai untuk memisahkan kata
seru,
seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan, atau kata-kata yang
digunakan sebagai sapaan, seperti Bu,
Dik, atau Mas dari kata lain yang
terdapat di dalam kalimat.
6.
Tanda
koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
(Lihat juga pemakaian tanda petik, Bab III, Huruf J dan K.)
7.
Tanda
koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda
tanya atau tanda seru.
8.
Tanda
koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian bagian alamat, (c)
tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan.
9.
Tanda
koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka.
10. Tanda koma dipakai di antara bagian
bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
11. Tanda koma dipakai di antara nama orang
dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama
diri,
keluarga, atau marga.
12. Tanda koma dipakai di muka angka desimal
atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
13. Tanda koma dipakai untuk mengapit
keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. (Lihat juga pemakaian tanda
pisah, Bab III,
Huruf F.)
14. Tanda koma dapat dipakai–untuk
menghindari salah baca/salah pengertian–di belakang keterangan yang terdapat
pada awal kalimat.
C.
Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dipakai sebagai
pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat
majemuk setara.
2. Tanda titik koma digunakan untuk
mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok
kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata
dan.
3. Tanda titik koma digunakan untuk
memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu
dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.
D.
Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu
pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata
atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam
naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku
dalam percakapan.
4. Tanda titik dua dipakai di antara (a)
jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan
anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam
karangan.
E.
Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata
yang terpisah oleh
pergantian baris.
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan
bagian kata yang mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang
mendahuluinya pada pergantian baris.
3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung
unsur-unsur kata ulang.
4. Tanda hubung digunakan untuk menyambung
bagian-bagian tanggal dan huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
5. Tanda hubung boleh dipakai untuk
memperjelas (a) hubungan bagianbagian kata atau ungkapan dan (b) penghilangan
bagian frasa atau kelompok kata.
6. Tanda hubung dipakai untuk
merangkai:
a. se-
dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf
kapital,
b. ke-
dengan angka,
c. angka dengan -an,
d. kata atau imbuhan dengan singkatan
berhuruf kapital,
e. kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan
f. gabungan kata yang merupakan kesatuan.
7. Tanda hubung dipakai untuk merangkai
unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
F.
Tanda Pisah (–)
1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi
penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama
kalimat.
2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan
adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi
lebih jelas.
3. Tanda pisah dipakai di antara dua
bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.
G.
Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat
tanya.
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda
kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat
dibuktikan
kebenarannya.
H.
Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri
ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat.
I.
Tanda Elipsis (...)
1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang
terputus-putus.
2. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan
bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
J.
Tanda Petik (" ")
1. Tanda petik dipakai untuk mengapit
petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis
lain.
2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul
puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah
ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
K.
Tanda Petik Tunggal (' ')
1. Tanda petik tunggal dipakai untuk
mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.
2. Tanda petik tunggal dipakai untuk
mengapit makna kata atau ungkapan.
3. Tanda petik tunggal dipakai untuk
mengapit makna, kata atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing (Lihat
pemakaian tanda kurung, Bab
III, Huruf M)
L.
Tanda Kurung (( ))
1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit
tambahan keterangan atau penjelasan.
2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit
keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.
3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit
huruf atau kata yang
kehadirannya di dalam
teks dapat dihilangkan.
4. Tanda kurung dipakai untuk mengapit
angka atau huruf yang memerinci urutan keterangan.
M.
Tanda Kurung Siku ([ ])
1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit
huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau
bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan
atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit
keterangan dalam kalimat
penjelas yang sudah bertanda
kurung.
N.
Tanda Garis Miring (/)
1. Tanda garis miring dipakai di dalam
nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi
dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran.
2. Tanda garis
miring dipakai sebagai pengganti kata atau,
tiap, dan ataupun.
O.
Tanda Penyingkat atau Apostrof (')
Tanda
penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Dia 'kan sudah
kusurati. ('kan = bukan)
Malam
'lah tiba. ('lah = telah)
1
Januari '08 ('08 =
1988)
2.4.Penulisan
Unsur Serapan
Dalam
perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa, baik
dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis,
Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam
bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar.
Pertama,
unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, dan de l'homme par l'homme.
Unsurunsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan
dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan
dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.Dalam hal itu,
diusahakan ejaannya disesuaikan dengan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga
agar bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Di
samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, di bawah ini
didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa
Indonesia.Akhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh.Kata seperti standardisasi, efektif, dan implementasi diserap secara
utuh di samping kata standar,
efek, dan implemen.
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pemakaian
huruf diantaranya mengenai huruf abjad, huruf vokal, huruf konsonan, gabungan
huruf konsonan, huruf capital, huruf miring dan huruf table.
Penulisan
kata diantaranya meliputi kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, gabungan
kata, kata gantiku,kau,mu dannya, kata depan di,ke,da dari, partikel dan tanda
petik.
Pemakaian
tanda baca diantaranya adalah tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda
titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda ellipsis,
tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis
miring, dan tanda peningkatan atau apostrof.
Sedangkan
penulisan unsur serapan berdasarkan perkembangannya meliputi pelbagai bahasa
baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis,
Belanda, Cina, dan Inggris. Sehingga berdasarkan taraf integrasinya, unsur
serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu
unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan unsur
asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia.
3.1.Saran
Adapun
saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus
selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat
dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita ke depannya.Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarbahasa-bahasaindonesia.blogspot.co.id/2012/05/penggunaanhuruf.html
Pemakaian
Tanda Baca sesuai EYD | Belajar Bahasa dan Sastra
http://berbahasabersastra.blogspot.com/2012/06/pemakaian-tanda-baca-sesuaieyd.html#ixzz4t2tjjDu9
http://www.mondayflashfiction.com/2013/05/penulisan-kata-kata-dasar-kataturunan.html
Penulisan
Unsur Serapan sesuai EYD | Belajar Bahasa dan
Sastrahttp://berbahasabersastra.blogspot.com/2012/06/penulisan-unsur-serapan-sesuaieyd.html#ixzz4t2ueIfmV
Buku
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) Drs.
Tata
Iryanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar