Kamis, 18 Januari 2024

MAKALAH KONSEP DASAR PAUD

 

MAKALAH

KONSEP DASAR PAUD “

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

KONSEP DASAR PAUD”

Dosen Pengampu :Elis Haerani, M.Pd.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Disusun oleh

Kelompok 2 :

                                                                                                       1.     Fathimah Azzahra

                                                                                                       2.     Puput Padilah

                                                                                                       3.     Salwiah

                                                                                                       4.     Tinah Azahrah

 

 

 

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP BABUNNAJAH)

MENES – PANDEGLANG

TAHUN 2023 /2024

 



KATA PENGANTAR

 

 

Puji Syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang KONSEP DASAR PAUD Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan kami menyampaikan banyak terimakasih kepada pihak yang sudah membantu dan sudah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

            Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan baik dari segi kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

 

 

Menes, 02 Januari 2024

 

 

Penyususun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



DAFATR ISI

 

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I.............................................................................................................. 1

a.       Latar belakang..................................................................................... 3

b.      Rumusan masalah................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5

a.       Konsep dasar paud.............................................................................. 5

b.      Perkembangan karakteristik paud........................................................ 6

c.       Konsep dasar dan filsafat pendidikan................................................. 8

d.      Konsep lembaga paud........................................................................ 12

e.       Konsep pendidik paud....................................................................... 14

f.       Konsep kurikulim paud...................................................................... 16

g.      Karakteristik perkembangan aud........................................................ 17

h.      Konsep tripusat paud.......................................................................... 19

BAB III PENUTUP..................................................................................... 20

a.       Kesimpulan......................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun yang dilakukan dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Perkembangan berpikir anak–anak usia Taman Kanak–Kanak atau prasekolah sangat pesat. Perkembangan intelektual anak yang pesat terjadi pada kurun usia nol sampai usia prasekolah. Masa usia Taman Kanak–Kanak itu dapat disebut masa peka belajar. Dalam masa–masa ini segala potensi kemampuan anak dapat dikembngkan secara optimal tentunya dengan bantuan dari orang–orang yang berada di lingkungan anak–anak tersebut, misalnya dengan bantuan orang tua dan guru Taman Kanak– Kanak.

Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan masa golden age dan diusia ini perkembangan anak sangat pesat. Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibandingkan dengan usia-usia selanjutnya karena perkembangan kecerdasan yang paling baik. Di usia ini merupakan fase kehidupan yang unik, dan berada pada proses perubahan berupa pertumbuhan, perkembangan, pematangan, dan penyempurnaan, baik pada berbagai aspek jasmani maupun rohaninya berlangsung seumur hidup, bertahap, dan berkesinambungan. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa, dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahaptahap perkembangan yang dilalui anak usia dini. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 bab I pasal I ayat 14 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam proses pembelajaran anak usia dini memerlukan peran penting guru dan orang tua dalam mengawasi perkembangan anak

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa itu dasar paud?

2.      Apa itu konsep dasar dan filsafat pendidikan?

3.      Bagaimana karaktreistik perkembangan Aud?

4.      Bagaimana konseep lembaga paud?

5.      Bagaimana konsep pendidik paud?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

 PEMBAHASAN

 

A.    KONSEP DASAR PAUD

1.      Pengertian Paud

            PAUD merupakan singkatan dari Pendidikan Anak Usia Dini (UU No. 20 Th 2003) ttg system pelaksanaan Pendidikan nasional  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses belajar agar peserta didik dapat mengembangkan potensi & seluruh kecerdasannya.  Anak adalah manusia yg belum dewasa  Usia dini adalah rentang usia 0-6 tahun  Jadi PAUD dapat diartikan : usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses belajar pada anak usia 0-6 th secara aktif dan kreatif agar memiliki seluruh kecerdasan yg diperlukan bagi dirinya, agama, bangsa dan negara.

2.    Urgensi, Fungsi & Tujuan Paud

·         AUD hidup dalam masa Peka

      The Golden Age sebutan untuk masa emas pada anak usia 0-6 th. Dimana masa ini merupakan masa PEKA bagi anak karena perkembangan kecerdasannya sedang mengalami peningkatan yg sangat signifikan. Pada usia sebelum 3 tahun anak meiliki perkembangan otak 75%. Sedangkan sebelum usia 5 tahun memiliki perkembangan otak 90%.

·         Aud memiliki sel-sel otak yg harus dikembangkan

      Sel-sel otak bayi berjumlah 100 Miliar, tetapi blm saling berhubungan/ menyambung antara 1 dgn yg lainnya. Ketika usia 3 tahun sel-sel otak terbentuk sekitar 1.000 triliun jaringan koneksi/Sinaps. 1 sel otak dapat berhubungan dgn 15.000 sel lain semakin sinaps digunakan semakin permanen dan kuat.

·         Aud Generasi Emas Bangsa

      Lee Kwan Yu (perdana mentri singapura) dengan segala keterbatasannya dapat menjadi negara maju se ASEAN karena memprioritaskan penyelenggaraan PAUD di negaranya. Ia focus dan menyadari 10-20 th yg akan datang jika AUD diberikan berbagai stimulasi edukatif dan diberikan dengan aktifitas yg kreatif serta pembentukan karakter dan kemandirian yg baik, maka negaranya akan maju.

·         Aud sedang melewati masa yg sangat menentukan masa depannya

            Peraturan pemerintah no. 17 th 2010 ttg pengelolaan dan penyelenggaraan layanan pendidikan menyebutkan Fungsi PAUD adalah membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang Pendidikan berikutnya.

3.    Problematika Penyelenggaraan PAUD di INA

·         Rendahnya penerimaan Ortu terhadap penyelenggaraan PAUD

·         Masalah Profesionalisme pendidik PAUD

·         Masalah Pembiayaan penyelenggaraan PAUD yg minim

·         Masalah rendahnya mutu PAUD

·         Masalah gaji guru PAUD yg rendah

·         Kondisi sarPras Sebagian PAUD masih terbatas

·         Jumlah PAUD yg menjadi rujukan mtu masih terbatas

 

B.     PERKEMBAGAN KARAKTRISTIK PAUD

1)    Perbedaan perkembangan Individu

Ø  Penyebab Perbedaan Individu

·         Keturunan (Nature)

Setiap orang memiliki berbagai kemampuan dan kapasitas yang diturunkan kepadanya dan menentukan kemajuan perkembangan diri orang tersebut. Hal ini juga membatasi perkembangan dan pertumbuhan individu dalam banyak cara, dan berkaitan dengan jenis kelamin, kecerdasan, dan kemampuan khusus lainnya

·         Lingkungan (Nurture)

Setiap orang memiliki berbagai kemampuan dan kapasitas yang diturunkan kepadanya dan menentukan kemajuan perkembangan diri orang tersebut. Hal ini juga membatasi perkembangan dan pertumbuhan individu dalam banyak cara, dan berkaitan dengan jenis kelamin, kecerdasan, dan kemampuan khusus lainnya

Ø  Perbedaan Individu

·         Perbedaan Kognitif

·         Perbedaan Kecakapan Berbahasa

·         Perbedaan Kecakapan Motorik

·         Perbedaan Latar Belakang

·         Perbedaan Bakat

·         Perbedaan Kesiapan Belajar

·         Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender

·         Perbedaan Minat

·         Perbedaan Tingkah Laku

·         Perbedaan Nilai

·         Perbedaan Konsep Diri

·         Perbedaan Kebiasaan Belajar

2)    Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Ø  Faktor lingkungan

Di dalam rumah, pastikan anak memiliki ruang untuk bermain dan menjelajah, kepadatan penduduk tidak terlalu parah, dan terdapat ruang hijau seperti taman tempat anak-anak bisa bermain. , Di lingkungan sekitar rumah, pastikan anak terhindar dari ancaman kontaminasi polusi kimia, seperti asap pabrik atau limbah pabrik. Kondisi kelembaban perumahan juga berkontribusi terhadap kesehatan yang buruk, Sisi ekonomi keluarga juga merupakan faktor perkembangan anak yang berpengaruh. Keluarga yang mengalami tekanan keuangan atau beban utang yang tinggi akan menjadikan anak minder dan tidak percaya diri.  Latar belakang pendidikan orang tua dan keluarga akan menentukan bagaimana cara anak tersebut dididik. Semakin tinggi pendidikan orang tua dan keluarga, maka kemungkinan anak akan terdidik dengan baik juga semakin tinggi Asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh anak juga menjadi salah satu faktor pendukung tumbuh kembang anak.,Beberapa pemerintah kota bahkan memiliki program yang memberikan subsidi khusus untuk makanan.

Ø  Faktor Biologis

Secara biologis, jenis kelamin anak laki-laki dan perempuan berbeda proses tumbuh kembangnya. Jika anak Anda perempuan, apakah budaya dan adat menghargai kesetaraan dan hak-hak perempuan? Begitupun juga dengan anak laki-laki ,Anak yang terlahir dengan berat lahir sehat tentunya akan berbeda perlakuannya dengan anak yang terlahir berbeda dari kondisi normal, baik itu terlalu kecil, besar, bahkan mungkin kurang sempurna. Kesehatan ibu pasca melahirkan juga menjadi perhatian. Beberapa ibu mengalami sakit ringan setelah melahirkan, sehingga biasanya anak akan diasuh oleh orang tua atau keluarga lainnya.  Kesehatan anak secara mental dapat dilihat dari seberapa hangat lingkungannya dalam mengasuhnya. Beberapa ibu biasanya juga mengalami sakit secara mental setelah melahirkan. Ibu akan menderita kegelisahan, depresi, atau gangguan suasana hati lainnya yang tentunya akan menganggu proses pendidikan anak

3)      Hubungan interpersonal

Ø  Gaya pengasuhan

Apakah anak mengalami gaya pengasuhan yang protektif atau justru cenderung cuek? Apakah ada program pengasuhan anak? Apakah hak dan tanggung jawab orang tua didukung oleh tempat kerja?

Ø  Jejaring sosial

Apakah keluarga tersebut memiliki keluarga besar dan jejaring sosial yang dapat mempengaruhi secara dominan? Misalkan, keluarga mengikuti kelompok agama, kelompok budaya, kelompok kegiatan tertentu. Apakah ada dukungan masyarakat untuk pengembangan diri yang mencakup seluruh keluarga? Apakah anak memiliki teman dan tidak mengalami perundungan? Apakah masyarakat di lingkungannya menumbuhkan rasa memiliki bagi semua keluarga tanpa memandang orientasi budaya, seksual, atau agama?

4)      Aspek-aspek Perkembangan AUD

·         Nilai Agama dan Moral

·         2. Fisik dan Motorik

·         3. Kognitif

·         4. Sosial Emosional

·         5. Bahasa

·         6. Seni

 

C.    KONSEP DASAR DAN FILSAFAT PENDIDIKAN

a)         Sejarah Filsafat PAUD

       Menurut Suyadi dan Ulfah (2013:63- 68), ada enam (6) periodisasi perkembangan filsafat PAUD yaitu:

1.      Sebelum Masehi sampai abad ke-4, anak usia dini disebut “Infanticidel” Pada rentang sejarah ini belum ada bukti historis yang menunjukkan adanya konsep tentang pendidikan anak prasekolah atau pendidikan anak usia dini. Pada periode ini juga belum ada konsep pertanggungjawaban orang tua terhadap anak. Oleh karena itu, sepanjang sejarah ini, orang tua tidak meletakkan nilai-nilai kehidupan kepada anak pada usia dini.

2.      Abad ke-4 sampai abad ke-13, anak usia dini disebut “Abandoning” Pada masa ini, orang tua sudah mulai menunjukkan perhatian yang agak serius kepada anak-anak mereka. Bahkan para orang tua memiliki kesadaran terhadap adanya hak-hak anak untuk hidup.

3.      Abad ke-14 sampai abad ke-17, anak usia dini disebut “Ambivalent” Masa ini disebut juga dengan masa renaissance. Dikatakan demikian karena muncul beragam ide-ide segar dan revolusioner termasuk konsep pendidikan anak (The concept of childhood). Abad ini mengasumsikan orang tua mempunyai hubungan terdekat dengan anak-anak mereka ´ Abad ke -18, anak usia dini disebut “Instrusive” Pada abad ke-18 terjadi perubahan paradigma berpikir terhadap anak yakni masa anak usia dini sangat penting sebagai masa persiapan untuk kehidupan di masa depan. ´ Abad ke-19 sampai pertengahan abad ke-20, anak usia dini disebut “Socializing” (sosialisasi) Perubahan paradigma konsep tentang anak yang didengungkan oleh JJ.Rousseau bahwa anak lahir tidak berdosa ternyata membawa angin segar bagi dunia pendidikan anak. Rousseau menyatakan bahwa lima tahun pertama kehidupan anak merupakan masa unik yang telah membuka jalan untuk pendekatan baru dalam pendidikan anak ´ Abad ke-20, anak usia dini disebut “Helping” (bantuan) Lahirnya “Nursey School” atau semacam kelompok bermain atau Kindergarten hanya berfungsi sebatas bantuan (helping). De Mause dalam Aswardi Sudjud (1997) menegaskan bahwa lahirnya lembaga ini sebagai langkah permulaan. Lembaga ini mengharuskan adanya kerja sama antara orang tua dengan pendidik. Oleh karena itu, setiap lembaga bantuan anak harus mendapat dukungan secara efektif dan komitmen orang tua sebagai syarat utama.

b)      Para Filsuf PAUD

Para filsuf yang merumuskan konsep filosofis pendidikan anak usia dini adalah :

Ø  Jean Jacques Rousseau (1712 – 1778 )

Ø  Johan Heinrich Pestalozzi (1746 – 1827) 

Ø  Johann Frierich Herbart (1776 – 1841)

Ø   John Dewey (1859 – 1952)

Ø  Friedrich Wilhelm August Froebel (1782 – 1852)

Ø   Maria Montessori (1870 – 1952)

Ø   Jean Piaget (1896 – 1980)

Ø  Lev Semyonovich Vygotsky (1896-1934)

Ø   John Amos Comenius (1592-1670)

Ø  Ki Hadjar Dewantara

c)      Pandangan Para Filsuf tentang PAUD

·         Jean Jacques Rousseau (1712 – 1778)

      Menurut Rousseau dalam Aswardi Sudjud (1997), pendidikan anak harus diselenggarakan secara alamiah dan cocok dengan dunia anak. Konsep Rousseau tentang pendidikan anak adalah bahwa suatu pendidikan harus disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan individu setiap anak. Rousseau dalam Aswardi Sudjud (1997) membagi masa hidup suatu individu menjadi 5 periode atau tahap pertumbuhan dan perkembangan, yaitu : (a) tahap perkembangan pertama masa kanak-kanak (Usia 0-5 tahun); (b) tahap perkembangan kedua (Usia 5-12); (c) tahap perkembangan ketiga (Usia 12-15 tahun); (d) tahap perkembangan keempat (Usia 15 -20 tahun); (e) tahap perkembangan kelima (Usia 20 ke atas

·         Johan Heinrich Pestalozzi (1746 – 1827)

   Pestalozzi menghubungkan anak-anak dengan alam dan kebebasan berkehendak, bereksplorasi dengan alam dan benda-benda sekitar. Menurut Pestalozzi, pendidikan yang terpenting adalah untuk anakanak yang tidak mampu atau cacat. Hal ini merupakan jalan terbaik untuk memberantas kejahatan dalam masyarakat.

·         John Dewey (1859 – 1952)

John Dewey telah menggagaskan suatu dasar pendidikan yang progresif. Menurut Dewey dalam Suyadi & Ulfah (2013 : 83-85), sekolah merupakan model masyarakat demokratis dalam bentuk kecil, di mana para siswa dapat belajar dan mempraktikkan keterampilan yang diperlukan untuk hidup di alam demokratis. Prinsip-prinsip dasar tentang pendidikan progresif adalah

(1) pendidikan itu seharusnya “kehidupan” itu sendiri, bukan persiapan untuk hidup;

(2) belajar harus dikaitkan secara langsung dengan minat anak;

(3) belajar melalui pemecahan masalah (problem solving) harus didahulukan daripada pengulangan mata pelajaran secara ketat;

(4) peran guru bukan untuk menunjukkan, tetapi untuk membimbing;

(5) sekolah harus meningkatkan upaya kerja sama, bukan bersaing;

(6) hanya cara demokratislah yang sesungguhnya dapat meningkatkan peranan ide dan personalitas anak secara bebas, karena itu diperlukan bagi kondisi pertumbuhan anak yang bena

·         Friedrich Wilhelm August Froebel (1782 – 1852)

   Froebel adalah pencetus ide awal sekaligus pelopor tunggal berdirinya Kindergarden atau Taman Kanak-Kanak (TKK) pertama di dunia. Menurut Froebel, setiap tahap perkembangan yang dialami anak harus dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh. Atas dasar itulah, maka Froebel menegaskan bahwa pendidikan yang utama adalah bukan merupakan persiapan untuk hidup masa dewasa, tetapi lebih merupakan pengalaman hidup yang menyatukan pikiran dengan tindakan ekspresi diri dan belajar dari kerja adalah metode terbaik untuk belajar, memperoleh pengetahuan serta keterampilan dan mengembangan bakat anak-anak harus dibimbing supaya dapat belajar melalui pengalaman dalam suatu kelompok kerja sama serta akan membentuk sikap dan kebiasaan moral yang baik, saling membantu dan akan menciptakan suatu persahabatan di antara mereka spontanitas, kegembiraan dan disiplin diberikan secara wajar kepada anak-anak  manusia adalah bagian dari alam dan tunduk kepada hukum alam.

·         Maria Montessori (1870 – 1952)

   Montessori memandang perkembangan anak usia prasekolah/TK sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Artinya, pendidikan merupakan aktivitas diri yang mengarah pada pembentukan disiplin pribadi, kemandirian, dan pengarahan diri Prinsip pendidikan yang dikembangkan Montessori yakni : Ø Prinsip Didaktis-Metodis Ø Esensi metode Montessori

·         Jean Piaget (1896 – 1980)

    Teori perkembangan kognitif Piaget mengemukakan bahwa anak belajar melalui interaksi dengan lingkungan, seperti halnya yang dilakukan oleh para ilmuwan, kemajuan berpikir anak melalui empat tahapan

1.      Tahap Sensori-motorik (usia 0-2 tahun). Pada tahap ini, anak belum bisa berpikir konseptual

2.       Tahap berpikir Praoperasional (usia 2-7 tahun). Pada tahap ini, anak mampu berpikir berkenaan dengan benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya

3.      Tahap berpikir konkret (usia 7-11 tahun). Pada tahap ini, anak sudah mampu mencari dan menguasai konsep-konsep dasar suatu objek, jumlah, waktu dan dapat menggunakan logika melalui pemecahan masalah 4. Tahap berpikir operasional formal (usia 11-15 tahun). Pada tahap ini, anak sudah bisa membuat prakiraan, berpikir hipotesis, dan berpikir abstrak.

·         Lev Semyonovich Vygotsky (1896-1934)

   Vygotsky terkenal dengan teori sosio kultural (Haenilah, 2015:29). Pendapat Vygotsky sama dengan Piaget bahwa cara belajar yang efektif melalui praktik nyata (action). Menurut Vygotsky, ada empat prinsip umum belajar pada anak, yaitu:

1.      anak mengkonstruksi pengetahuan akan lebih mudah bilsa tersedia tools of mind (alat berpikir) yang lebih kaya dan bervariasi,

2.      belajar terjadi dalam konteks sosial. Oleh karena itu, untuk membantu mengoptimalkan perkembangan anak, dia harus dilibatkan sebanyak mungkin dalam interaksi sosial dengan sebaya, guru, orang tua dan orang dewasa lainnya

3.      belajar mempengaruhi perkembangan mental

4.      bahasa memegang peranan penting dalam membantu perkembangan mental anak

·         Ki Hadjar Dewantara

      Ki Hajar Dewantara sebagai pionir Pendidikan Nasional mempunyai konsep atau pandangan tentang pendidikan anak. Diawali dengan dibukanya sekolah bagi anak usia di bawah 7 tahun. Ia menamakan sekolah tersebut dengan nama taman anak. Ia mempunyai harapan bahwa dengan sekolah ini anak-anak mengalami proses perubahan. Melalui bermain, akan terjadi hubungan yang erat antara kemajuan jasmani dengan rohani pada anak-anak. Filosofi Ki Hajar Dewantoro yang dianut adalah asah (mendidik), asih (mencintai), dan asuh (membina).

 

D.    KONSEP LEMBAGA PAUD

1.      Kebijakan Pemerintah dalam Penyelenggaraan PAUD di Indonesia

Ø  Kebijakan Publik dalam Bentuk konvensi atau kesepakatan umum

Ø   Kebijakan Publik dalam Bentuk kebijakan Formal

1.      Penyelenggaraan PAUD di Indonesia didasari oleh hasil pertemuan pada Konferensi Dunia pada tahun 1990 di Jomiten, Thailand, yaitu kesepakatan antarnegara anggota PBB untuk melakukan gerakan education for all yaitu pendidikan untuk semua orang sejak lahir hingga ajal.

2.      a.Selain itu, penyelenggaraan PAUD di Indonesia juga didasari oleh adanya komitmen internasional dalam world fit for children pada tahun 2002. Komitmen tersebut berisi rencana untuk memberikan kehidupan yang sehat bagi anak, memberikan pendidikan bagi anak yang berkualitas, serta melindungi kekerasan terhadap anak.

3.      dukungan terhadap seluruh istitusi pendidikan e. dukungan terhadapc. dukungan pada pendidik d. dukungan terhadap pemuda Pada kancah internasional, komitmen pemerintah terhadappenyelenggaan PAUD ditunjukkan kembali dengan mengikuti KonferensiDunia tentang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Educationfor Sustainable Development/ESD) yang diselenggarakan oleh UNESCO di Nagoya Jepang pada November 2014. Hasil dari konferensi tersebut yaitu dengan memprioritaskan pembangunan SDM pada lima hal, antara lain:

2.         Bentuk-Bentuk Lembaga Paud di Indonesia

       PAUD Jalur Formal taman kanak-kanan (TK) ataupun (RA) Raudhatul Athfal merupakan bentuk lembaga PAUD jalur Formal yg menyelenggarakan pendidikan dari usia 4-6 th.

3.      Tujuan Penyelenggaraan TK/RA

Membangun landasan bagi berkembangnya potensi anak menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang m Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, capak, B kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara demokratis dan bertanggung jawab.

·         Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosi Kinestetis dan sosial peserta didik pada masa emas pertumbu dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.

·         Membantu anak mengembangkan berbagai potensi dalam p dan fisik yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial dan em kemandirian, kognitif, dan bahasa serta fisik-motorik untuk memasuki jenjang pendidikan dasar

4.      Kurikulum

Kurikulum di TK atau RA menggunakan KTSP (Kurikulum Tinga Satuan Pendidikan). Komponen KTSP PAUD antara lain:

a.       Landasan

b.      Visi, misi, dan tujuan.dan rujukan.

c.       Struktur dan muatan.

d.      Silabus

e.       Rencana pembelajaran.

f.        Strategi dan pengelolaan.

g.       Penilaian.

5.    Pos PAUD

                        Pos PAUD merupakan layanan PAUD yang penyelenggaraannya dapat diintegrasikan dengan layanan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang pengelolaannya di awah pembinaan pemerintah desa atau kelurahan

6.    TPA (Taman Penitipan Anak)

Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan PAUD jalur pendidikan program pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan sosial terhadap sejak lahir hingga enam tahun Tujuan Program TPA, yaitu:

1.      Memberikan layanan kepada anak usia hingga tahun yang terpaksa ditinggal oleh halangan lainnya.

2.      Memberikan layanan yang terkait dengan pemenuhan hak hak untuk perlindungan dan kasih sayanghakuntukdalamlingkungansosialnya

7.    Jenis Layanan Tpa

·         TPA PERKEBUNAN

·         TPA TEMPORER

·         TPA PERLUASAN

8.    The Curriculum

·     NILAI AGAMA DAN MORAL

·     FISIK ; MOTORIK KASAR DAN HALUS

·     KOGNITIF BAHASA SOSIAL-EMOSI

9.      Kelompok Bermain (KoBer)

          KB adalah salah satu bentuk layanan non formal yang memberikan Pendidikan bagi anak usia 2-6 tahun. Tujuan dari program KB tersebut antara lain: Ø Memberikan layanan PAUD yang dapat menjangkau masyarakat luas hingga ke pelosok pedesaan. Ø Memberikan wahana bermain yang mendidik bagi anak usia dini yang tidak terlayani lembaga PAUD lainnya. Ø Memberikan contoh kepada orang tua dan keluarga mengenai tata cara pemberian rangsangan pendidikan bagi anak usia dini di lingkungan keluarga.

10.   Ruang Lingkup KB

          Ruang lingkup program kegiatan KB mencangkup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan yang meliputi aspek:

1.      Agama dan moral

2.      Fisik.

3.      Kognitif.

4.      Bahasa

5.      Sosialemosi.

6.      Seni.

 

E.     KONSEP PENDIDIK PAUD

1.      Kualifikasi Pendidik Paud

BERDASARKAN uu NO. 14 TH 2005 (Tentang Kualifikasi Akademik Pendidik PAUD) Memiliki ijazah s1 PG.PAUD, PGRA atau S1 Psikologi

2.      Peran Profesional Pendidik Paud

·         Pendidik PAUD sebagai Pendidik

·          2. Pendidik PAUD sebagai Pengajar

·         3. Pendidik PAUD sebagai Pembimbing

·         4. Pendidik PAUD sebagai Pelatih

·         5. Pendidik PAUD sebagai Pengevaluasi

3.      Kompetensi Pendidik PAUD

·         Menguasai karakteristik seluruh aspek peserta didik

·         2. Menguasai teori belajar prinsip-prinsip pembelajaran

·         3. Mengembangkan kurikulum dengan bidang diampunya.

·         4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan mendidik.

·         5. Memanfaatkan informasi dan komunikasi untuk penyelenggaraan pengembangan yang mendidik

·         6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik

·          7. Berkomunikasi efektif, empatik, santun terhadap peserta didik

·         8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi

·          9. Memanfaatkan penilaian dan evaluasi kepentingan pembelajaran.

·         10. Melakukan Tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

4.      Syarat Menjadi Pendidik PAUD

·         Berkualifikasi akademik S1 PGPAUD/PGRA.

·          Memiliki empat kompetensi, meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, serta kompetensi sosial.

·         Memiliki sertifikat pendidik PAUD.

5.      KEWAJIBAN DAN HAK PENDIDIK PAUD

a.       KEWAJIBAN

1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi pembelajaran.

2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dankompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmupengetahuan, teknologi, serta seni

3. Bertindak objektif serta tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, ataupun latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, kode etik pendidik, serta nilai-nilai agama dan etika.

5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

 

b.      HAK

1.      Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.

2.      Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerjanya

3.      Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan prestasi kerja

4.      Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya.

5.      Memperoleh dan memanfaatkan sarana serta prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalannya.

6.      Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan dan atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kote etik pendidik, dan peraturan perundang-undangan.

7.      Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas. 8. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.

8.      Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan. 10. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensinya.

9.      Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

F.     KONSEP KURIKULUM PAUD

1.      DEFINISI KURIKULUM PAUD

a.       Definisi Kurikulum secara Tradisional

Secara sempit kurikulum adalah sekumpulan mata pelajaran yang harus di tempuh oleh peserta didik untuk mendapatkan ijazah.

b.      Definisi kurikulum secara Moderen

Kurikulum secara luas dapat diartikan sebagai semua kegiatan dan pengalaman potensial (isi/materi) yang telah disusun secara ilmiah baik yang terjadi di dalam kelas, di halaman sekolah, maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan Pendidikan. Selain itu secara luas kurikulum juga dapat diartikan sebagai semua kegiatan dan pengalaman belajat serta "segala sesuatu" yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi peserta didik, baik di sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.

2.      KARAKTERISTIK KURIKULUM PAUD

1.      Seperangkat rencana kegiatan yang ilmiah (Rencana penyelenggaraan kegiatan Pendidikan yang logis dan sistematis)

2.      Bersifat potensial dan actual (Maksudnya kurikulum PAUD merupakan Hasil Pemikiran atau Ide manusia yang kemudian di tulis dan menjadi suatu dokumen tertulis)

3.      Kurikulum pada jenjang PAUD berbeda dengan jenjang lainnya Maksudnya dikarenakan perkembangan peserta didik berbeda ditiap jenjangnya. Hal tsb ditunjukan dalam perbedaan ditingkat kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.

4.      Dikembangkan dan dilaksanakan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini Kurikulum PAUD dikembangkan berdasarkan standar perkembangan AUD, hal tsb berarti kurikulum di implementasikan harus dapat menstimulasi seluruh perkembangan AUD.

3.      DIMENSI-DIMENSI KURIKULUM PAUD

1.      Kurikulum PAUD sebagai suatu Ide Ide atau konsep kurikulum bersifat dinamis dimaksudkan agar kurikulum mengikuti perkembangan zaman, mnat dan kebutuhan AUD.

2.      Kurikulum PAUD sebagai rencana tertulis Pada hakikatnya kurikulum merupakan perwujudtan dari dimensi kurikulum PAUD sebagai suatu ide

3.      Kurikulum PAUD sebagai Kegiatan Kurikulum PAUD yg sesungguhnya terjadi/terlaksana dilapangan (Real Curiculum)

4.      Kurikulum PAUD sebagai Hasil belajar Kurikulum perlu dievaluasi untuk mengetahui sejauhmana hasil belajar anak

4.      FUNGSI DAN PERANAN KURIKULUM PAUD

1.      Peran Konservatif (menekankan bahwa kurikulum PAUD dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentrasmisikan nilai2 warisan budayayg masih relevan dengan maa kini pada AUD)

2.      Peran Kritis dan Evaluatif (dilatar belakangi adanya ketanyataan bahwa nilai budaya masyarakat senantiasa mengalami perubahan sehingga pewaris budaya perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat ini)

3.      Peran Kreatif Perubahan ilu tekhno;logi yg semakin berkembang dan berubah-ubah, membuat kurikulum PAUD dituntut untuk mampu merespon perkembangan dan perubahan tersebut\

5.      MODEL-MODEL KURIKULUM PAUD

1.      Model High/Scope Menekankan pada memberdayakan anak menjadi kreatif, inisiatif, memiliki rasa ingin tahu, mandiri, bertanggng jawab, serta mampu menjadi anak yg aktif dalam kegiatan belajar mengajar

2.      Model kurikulum PAUD Kreatif Tujuan kurikulum kreatif adalah untuk membant anak menjadi peserta didik yg antusias, mendorong mereka menjadi penjelajah aktif, kreatif, tidak takut untuk mencoba ide-ide cemerlang mereka

3.      Model kurikulum PAUD Tematik Terpadu Kurikulum ini memfokuskan penyelenggaraan KBM berdasarkan tema2 (pokok pikiran) tertentu yg di dalamnya terdapat berbagai materiuntuk mengoptimalkan seluruh kemampuan.

 

G.    KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN AUD

1.      PENTINGNYA PENGETAHUAN TENTANG AUD

·         Menurut Janet Black dkk. (1992)

1. Pengetahuanan tentang tumbuh kembang anak usia dini dapat memberikan pengertian dan pemahaman pada diri sendiri (self-under sending).

2. Pengetahuan tentang tumbuh kembang bagi orang tua, para guru, dan para profesional dapat membantu anak untul memberi layanan edukasi secara optimal.

3. adanya upaya para ahli mempelajari tumbuh kembang anak usia dini untuk belajar terus menerus (is an on going process). Pada prinsipnya, para pakar psikologi sependapat bahwa pengalaman anak pada usia dini membawa akibat pada masa kehidupan yang akan datang

·         ELIZABETH B. HURLOCK

"Kenakalan remaja bukanlah fenomena baru dari masa remaja melainkan suatu lanjutan dari pola perilaku adosiasi yang mulai pafa masa kanak-kanak. Semenjak usia 2-3 tahun ada kemungkinan mengenali anak yang kelak menjadi remaja nakal”

·         MENURUT PBB

Dan orang-orang yang berada di sekitarnya”. anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun. sangatlah penting untuk mengetahui perkembangan aud karena pada periode ini, perkembangan otak anak berkembang sangat pesat, anak dapat menyerap segala jenis informasi dari lingkungan

      Di Indonesia, pendidikan anak usia dini sendiri diwujudkan dalam bentuk pendidikan prasekolah bernama PAUD untuk anak 0-6 tahun. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan PAUD diadakan agar anak lebih siap sebelum memasuki pendidikan lebih lanjut. Adapun pentingnya Pendidikan bagi AUD adalah: • Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik maupun mental. Muaranya adalah peningkatan prestasi belajar, karakter yang pantang menyerah, lebih mandiri, dan anak mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. • Mengembangkan kapasitas dan efektivitas otak anak mengingat usia ini merupakan periode emas dengan perkembangan otak mencapai 80 persen. • Membentuk anak yang sukses di masa mendatang.

2.      PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

1.      Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek

2.      Perkembangan menyangkut perubahan

3.      Perkembangan awal lebih penting daripada perkembangan selanjutnya

4.      Perkembangan timbul dari interaksi kematangan

5.      Pola perkembangan dapat diramalkan

6.      Perbedaan individu dalam perkembangan

7.      Terdapat periode dalam pola perkembangan

8.      Harapan social untuk setiap periode perkembangan

9.      Setiap bidang perkembangan mengandung kemungkinana bahaya

10.  Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria berbeda dengan wanita.

3.      PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN & PERUBAHAN

         Pertumbuhan Perubahan yang bersifat kuantitatif menyangkut aspek-aspek jasmaniah atau perubahanperubahan yang terjadi pada organ tubuh dan struktur fisik, seperti pertambahan tinggi badan seorang an 

4.      PERKEMBANGAN

         Perubahan yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia, seperti perubahan-perubahan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama, kecerdasan, dan sebagainya.

5.      PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

·         Psikologi perkembangan (developmental psychology) kadang-kadang disebut sbg psikologi genetik (genetic psychology).

·          Menurut J.P. Chaplin, “Developmental psychology is the branch of psychology which studies processes of pre and post natal growth and the maturation of behavior”

·         Menurut Ross Vasta dkk., psikologi perkembangan merupakan cabang psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari masa konsepsi sampai mati

 

H.    KONSEP TRIPUSAT PAUD

1.      KELUARGA

         Memberikan Nama yang Baik untuk Anak, memberikan makanan dan minuman yang Baik untuk Anak memakaikan pakaian yang layak dan yang Baik untuk Anak,  menyediakan tempat tinggal yang layak huni dan yang Baik untuk Anak memberikan Pendidikan bagi anak.

2.      LEMBAGA PAUD

         Lembaga PAUD menjadi lingkungan Pendidikan yang kedua bagi anak setelah lingkungan keluarga. Pendidik/guru PAUD juga dapat dikatakan sebagai wakil orang tua dalam mendidik anak. Lembaga paud juga harus mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan orangtua terkait dengan tumbuh kembang anaknya agar orangtua merasa puas dengan layanan PAUD yang diberikan.

3.      MASYARAKAT

         Masyarakat merupakan sekelompok orang yang tinggal pd suatu tempat yg memiliki latar belakang berbeda serta memiliki tujuan yang berbeda pula. Salah satu bentuk Kerjasama yang dilakukan oleh masyarakat dlam mendidik anak adalah dengan adanya kesadaran kolektif untuk menitipkan anak dan menyekolahkannya di Lembaga PAUD baik yg di dirikan oleh pemerintah ataupun masyarakat itu sendiri. Peran orangtua dan masyarakat dalam penyelenggaraan PAUD.

Ø  Pembentukan komite PAUD

Ø  Pembentukan Kelompok pertemuan orangtua PAUD

Ø  Perlibatan orangtua dikelas

Ø  Perlibatan orangtua dalam acara Lembaga PAUD

Ø  Bakti Sosial

Ø  Peringatan hari besar keagamaan

Ø  Kunjungan Rumah 8. Bimbingan konseling bagi orangtua

Ø  Pembuatan buku penghubung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

paud sangat berperan penting dalam membentuk karakter. Paud  mengenalkan angka dan hurup dengan permainan.

Dan sebagai guru paud wajib mengetahui perkembangan anak setiap harinya, dan tidak sembarang orang bisa menjadi guru paud.

Dan sekolah paud harus di lingkunga yang baik, karena lingkunga sangat mempengaruhi kembang tumbuh  anak . selain lingkungan, latar belakang keluarga juga sangat mempengaruhi kembang tumbuh anak, Jadi di usahakan setiap keluarga berusaha menjaga keharmonisan dan kedamaian dirumah.agar si anak selalu ceria dan bahagia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Aisyah, Siti. tt., Buku Materi Pokok PAUD: Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia

 

Dini, Jakarta: Universitas Terbuka.

Akbar, Reni-Hawadi, 2008, Psikologi Perkembangan Anak Mengenal Sifat, Bakat dan Kemampuan Anak, Jakarta: Grasindo.

 

Ali, H. M. Daud, 1998., Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

 

Asmawati dkk. Luluk, 2008, Materi Pokok Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini Modul 1-12 PAUD4407 4 SKS, Jakarta: Universitas Terbuka.

 

Atikah, 2006., Meningkatkan Imtaq Anak Usia TK, Semarang: D2 PGTK FIP Universitas Negeri Semarang.

 

Darajat, Zakiyah, 1995, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta:

 

Ruhama. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. ---------, 2000., Metode Pengembangan Agama, Moral, Disiplin dan Afeksi, Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen Pendidikan Nasional, 2000., Metode Pengembangan Agama, Moral, Disiplin, dan Afeksi, Bandung: Departemen Pendidikan Nasional ----------, 2006, Pedoman Penerapan Pendekatan “Beyond Centers and Circle Time (BCCT)” (Pendekatan Sentra dan Saat Lingkaran) dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar