KATA
PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan
para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Menes, 03 Maret 2020
Pensyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. LATAR
BELAKANG.................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan
Penulisan.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
A.
Pengertian Negosiasi........................................................................................ 2
B. Strategi Negosiasi............................................................................................ 3
C. Teknik - Teknik Negosiasi............................................................................... 3
D.
Karakteristik
Negosiasi Yang Baik.................................................................. 5
BAB III
PENUTUP................................................................................................... 9
A. Kesimpulan...................................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap
hari dalam kehidupan, kita banyak menghabiskan waktu untuk bernegosiasi,
walaupun seringkali kita tidak sadar telah melakukannya. Karena hal itu sering
terjadi dalam situasi non-formal, kita jadi tidak menyadari bahwa negosiasi
telah terjadi. Dan walaupun kita telah melakukannya setiap hari, bukan berarti bahwa
kita dapat melakukannya dengan baik.
Dalam
kehidupan bisnis maupun pribadi, kita sering menjalani hubungan secara
terus-menerus dengan beberapa orang yang bernegosiasi dengan kita, yang tujuan
utamanya adalah mencapai kesepakatan yang baik dan memberikan keuntungna
bersama. Tentu saja dalam kehidupan nyata sering sekali pihak lain bisa
diasosiasikan sebagai teman, tetangga maupun keluarga.
Individu-individu
yang berinteraksi dengan kita dalam kehidupan sehari-hari memiliki berbagai
macam kepentingan. Mereka adalah manusia, dan oleh sebab itu aspek emosi
menjadi hal utama dan mereka bisa saja teman maupun keluarga. Jadi kebuntuan
negosiasi apapun perlu dihindari dalam kehidupan. Ketidak sepakatan sering
membuat orang menjadi sakit hati dan salah paham dengan maksud kita, mematahkan
harga diri dan akhirnya saling menyalahkan. Kepekaan terhadap kebutuhan orang
untuk dihrgai menjadi penting.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud pengertian negosiasi
2.
Bagaimna strategi
negosiasi
3.
Apa teknik - teknik negosiasi
4. Bagaiman karakteristik negosiasi yang baik
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian negosiasi
2.
Untuk mengetahui strategi negosiasi
3.
Untuk mengetahui teknik -
teknik negosiasi
4. Untuk
mengetahui karakteristik
negosiasi yang baik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Negosiasi
Negosiasi
merupakan salah satu cara penyelesaian sengketa bisnis yang sudah lama dikenal
dan banyak digunakan oleh berbagai pihak dalam menyelesaikan permasalahan
ataupun sengketa di antara mereka. Negosiasi berasal dari bahasa Inggris,
negotiation yang artinya perundingan. Dalam bahasa sehari-hari negosiasi
sepadan dengan istilah
berunding, bermusyawarah atau bermufakat. Orang yang mengadakan perundingan
disebut negosiator. Negosiasi merupakan bentuk penyelesaian sengketa di luar
pengadilan yang dilakukan oleh para pihak yang bersengketa sendiri atau
kuasanya, tanpa bantuan dari pihak lain, dengan cara bermusyawarah atau
berunding untuk mencari pemecahan yang dianggap adil diantara para pihak. Hasil
dari negosiasi berupa penyelesaian kompromi (compromise solution) yang tidak
mengikat secara hukum.
Negosiasi adalah sesuatu
yang kita lakukan setiap saat tanpa kita sadari dan terjadi hampir di setiap
aspek kehidupan kita dan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan. Negosiasi
adalah sebuah proses dimana dua atau lebih orang atau kelompok bersama-sama
memberikan perhatian pada minat untuk mendapatkan sebuah kesepakatan yang akan
saling menguntungkan (menguntungkan kedua belah pihak).
Negosiasi merupakan cara
yang lebih baik dalam mencari solusi dibanding dengan sebuah pengadilan ataupun
kekerasan. Untuk mendapatkan solusi terbaik, negosiasi dilakukan dengan
menjalin hubungan yang baik dan dengan professional. Pada umumnya negosiasi
digunakan dalam sengketa yang tidak terlalu pelik, di mana para pihak masih
beriktikad baik dan bersedia untuk duduk bersama memecahkan masalah. Menurut
pasal 6 ayat 2 Undang Undang nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa, pada dasarnya para pihak berhak untuk
menyelesaikan sendiri sengketa yang timbul di antara mereka. Kesepakatan
mengenai penyelesaian tersebut selanjutnya harus dituangkan dalam bentuk
tertulis yang disetujui oleh para pihak.
Negosiasi yang baik dan efektif adalah negosiasi yang didasarkan pada
data riel yang akurat dan faktual, sehingga setiap argumen dan kehendaknya
tidak terlepas dari fakta yang ada. Di samping itu juga harus ditopang dengan
negosiator yang handal dan professional, yang memahami tujuan negosiasi
dilakukan dan mempunyai daya kemampuan optimal dalam menemukan solusi terhadap
masalah yang dihadapi dan terhindar dari kemungkinan dead lock. Semua orang memerlukan kemampuan negosiasi yang
baik, karena negosiasi hampir setiap saat terjadi tanpa kita sadari. Negosiasi
yang tidak efektif dalam organisasi akan berdampak :
1.
Tidak dapat mempertahankan kontrol emosi
dalam diri dan lingkungan
2.
Tidak tercapainya tujuan dikarenakan
masing-masing pihak belum dapat mempunyai persepsi yang
sama.
3.
Timbulnya suatu konflik yang menyebabkan
hubungan menjadi kurang baik
4.
Timbulnya stress pada orang yang terlibat
pada negosiasi.
5.
High Cost dalam sisi waktu, pikiran,
tenaga dan biaya.
B. Strategi
Negosiasi
Negosiasi dalam arti
harfiah adalah negosiasi atau
perundingan. Negosiasi adalah
komunikasi timbal balik yang dirancang untuk mencapai tujuan bersama. Negosiasi memiliki dua arti Proses
tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai
kesepakatan antara satu pihak dan pihak lainnya.
C. Teknik - Teknik Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah
kemampuan yang sangat penting, baik untuk kehidupan pribadi maupun bisnis. Untuk menjadi negosiator yang ulung. diperlukan kemampuan
untuk mengetahui: kapan sebuah situasi siap untuk dinegosiasikan, siapa dari pihak lawan yang punya kekuasaan untuk mengambil
keputusan, dan mengetahui teknik-teknik negosiasi. Di
bawah ini dikemukakan teknik-teknik negosiasi yang dapat membuat kita menjadi negosiator yang baik.
Teknik 1: ketahui
alternatif terbaik anda.
Pada tahap apa anda akan keluar dari
negosiasi? Posisi anda dalam negosiasi akan meningkat jika anda sudah tahu
alternatif terbaik anda. Alternatif terbaik adalah hasil kesepakatan yang lebih
anda sukai dibanding yang diusulkan oleh pihak lain. Jika anda sudah mendefenisikan sejak awal,
maka kecil kemungkinannya anda untuk menyetujui sesuatu selama diskusi yang
emosional dan setelah itu menyesalinya.
Teknik 2: ketahui tujuan
pihak lawan yang sebenarnya.
Pada tahap-tahap tertentu,
masing-masing pihak yang bernegosiasi akan tahu, apa yang diinginkan oleh pihak
lain. Dan yang tidak kalah pentingnya untuk diketahui juga adalah alasan kenapa
mereka menginginkan itu. Anda akan memiliki sebuah keunggulan dan berada dalam
posisi yang bisa menghasilkan kesepatakan lebih baik jika anda memahami apa
yang menjadi motivasi pihak lain, dan alasan "tersembunyi" apa yang
yang berada dibelakang posisi mereka. Sebagai contoh, seseorang yang terpaksa
harus menjual rumah karena perusahannya telah memindahkannya ke daerah lain,
mungkin tidak akan mau mengurangi harga yang dimintanya, sebab dia tahu bahwa
perusahaannya telah setuju untuk membeli rumah tersebut jika dia tidak bisa
menjualnya.
Ini adalah sesuatu yang penting untuk
diketahui, karena jika perusahaan tidak menyediakan keuntungan dari relokasi,
maka dia mungkin terpaksa harus menerima harga yang lebih murah agar biasa
pindah. Jika anda adalah pihak yang menawar rumah, maka mengetahui keputusan
apa yang melandasi sang penjual akan menjadi suatu keuntungan bagi anda.
Teknik 3: kendalikan
setting.
Ada alasan yang logis kenapa para
negosiator professional punya aturan dasar untuk selalu melakukan pembicaraan
ditempat yang netral, misalnya hotel atau ruang konferensi. Negosiator yang
tidak berpengalaman, biasanya gagal untuk menyadari bahwa pihak lain akan
mendapat keuntungan jika negosiasi dilakukan diwilayah pihak lain tersebut.
Keuntungan yang didapat oleh pihak lain tersebut misalnya, mereka akan merasa
lebih nyaman, punya dan bisa mengakses semua informasi dengan mudah, mengontrol
berbagai faktor lingkungan dan keputusan, dan sebagainya. (Contohnya taktik
showroom yang digunakan oleh penjual mobil). Jadi, persiapkan negosiasi dengan
cara mengontrol setting agar bisa menguntungkan anda, dan bukan menguntungkan
pihak lain.
Teknik 4: gunakan
kriteria objektif.
Gunakan kriteria objektif untuk
menilai kualitas penawaran dari masing-masing pihak, sebab itu mungkin akan
meningkatkan peluang anda untuk mendapatkan
kepuasan. Jika anda merasa bahwa pihak lain lebih tahu dibanding anda, maka sepertinya anda jadi tidak
menyukai mereka dan bertahan, dari pada memberikan mereka
"keuntungan." Ini bisa menghambat kesepatakan dan pada akhirnya merugikan anda. Persiapkan
negosiasi dengan memiliki pihak luar yang berwenang untuk mengukur atau
menimbang posisi dari masing-masing pihak, berdasarkan kriteria yang objektif.
Teknik 5: Data Semua
Item Yang Akan Di Negosiasikan
Data semua masalah yang akan diselesaikan
menjadi item-item yang terpisah, dan mintalah pihak lain untuk menambahkannya.
Begitu kedua belah pihak sepakat mengenai semua masalah yang akan
dinegosiasikan, maka anda seharusnya mengelompokkan beberapa item dalam daftar
tersebut menjadi sebuah "paket" dan mulai menegosiasikannya untuk
mendapatkan solusi yang sama-sama menguntungkan. Strategi ini bisa digunakan
untuk membangun rasa saling percaya dalam proses bernegosiasi.
D.
Karakteristik Negosiasi Yang Baik
Negosiasi merupakan suatu proses
dan terkadang akan melahirkan “perang urat syaraf” yang kadang berakhir pada
kekalahan semua pihak. Karena itu, kesantunan dalam berkata-kata, perhatian
yang diberikan pada pihak lain, dan sikap baik yang ditunjukkan kadang akan
“melunturkan” suasana sehingga negosiasi lebih mudah dilaksanakan. Negosiasi
merupakan suatu hal yang pokok dan terpenting dalam bisnis untuk melalkukan
rencana pengembangan dengan mitra bisnis. Negosiasi bisnis berbeda dengan jenis
negosiasi lainnya. Dalam suatu negosiasi bisnis, setiap pihak yang terlibat
berusaha untuk menemukan suatu win-win solution. Dalam win-win solution, kedua
pihak sama-sama mencari solusi yang dapat memuaskan bagi kedua belah pihak.
Negosiasi bisnis adalah untuk memastikan bahwa di akhir negosiasi, baik Anda
dan orang-orang, yang bernegosiasi dengan Anda, akan merasa seperti pemenang.
Tuntutan dalam persaingan global sangat berarti dalam negosiasi bisnis,
tentunya dengan concept yang kita gunakan win-win solution akan mengambilkan
suatu hasil yang berarti dengan mitra bisnis kita. Karakreistik negosiasi yang
baik yaitu:
1.
Senantiasa melibatkan orang, baik sebagai
individual, perwakilan organisasi atau
perusahaan, sendiri atau dalam kelompok.
2.
Memiliki ancaman terjadinya atau
didalamnya mengandung konflik yang terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi.
3.
Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu,
baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter).
4.
Hampir selalu berbentuk tatap muka yang
menggunakan Bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah.
5.
Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di
depan ata sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi.
6.
Ujung dari negosiasi adalah adanya
kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu
misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.
Negosiator adalah orang yang melakukan
negosisasi. Ada beberapa kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang
negosiator, antara lain:
1.
Informasi
Seorang negosiator harus memiliki
kemampuan untuk mencari, mengolah dan
memanfaatkan informasi yang riil, akurat, dan faktual.
2.
Ilmu Pengetahuan
Seorang negosiator diharuskan memiliki
pengetahuan tentang bagaimana cara bernegosiasi yang efektif.
3.
Penilaian
Seorang negosiator harus memiliki
ketepatan dan kecepatan dalam menilai situasi dan kondisi proses negosiasi.
4.
Bijak/Arif
Seorang negosiator diharapkan bertindak
dengan pegangan moral (etika bisnis) dalam proses negosiasi.
Untuk menjadi seorang negosiator yang
baik, seseorang tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dan ilmu
pengetahuan. Selain itu, seorang negosiator yang baik dituntut untuk memiliki
sifat-sifat berikut:
1.
Percaya diri
Dalam bernegosiasi kepercayaan diri sangat
diperlukan, karena yang dipertimbangkan bukan hanya materi yang disampaikan
tetapi juga bagaimana cara penyampaiannya. Ketika seseorang memiliki
kepercayaan diri yang kurang, maka penyampaian materi juga kurang optimal,
sehingga secara tidak langsung akan membuat ragu pihak lain yang diajak
bernegosiasi.
2.
Menghargai orang lain
Sifat menghargai orang lain mungkin
dinilai tidak ada kaitannya dengan negosiasi. Tetapi sebenarnya hal tersebut
sangat penting, karena ketika kita menghargai orang lain kita akan membina
sebuah awal hubungan yang baik, sehingga akan mempermudah proses negosiasi. Menghargai
orang lain dapat berupa kita mengenali orang-orang disekitar, kemudian lebih
fokus pada kelebihan tanpa mencari kekurangan dan kesalahan orang lain, dan
yang paling penting adalah membangun hubungan saling percaya.
3.
Menciptakan penampilan yang baik
Ketika bernegosiasi kita akan dihadapkan
pada sebuah interaksi dengan pihak lain. Dalam sebuah interaksi penampilan yang
sopan tapi menarik akan lebih membuat nyaman, sehingga akan tercipta suasana
yang kondusif untuk mencapai sebuah kesepakatan.
4.
Dapat mengendalikan emosi
Dalam bernegosiasi tidak bisa dipungkiri
kita akan berada pada sebuah konflik antara kedua belah pihak. Dalam situasi
tersebut, seorang negosiator harus mampu mengendalikan emosi dan egonya, karena
jika emosi tidak terkendali maka tujuan dari negosiasi tidak akan tercapai.
5.
Tidak merasa sempurna
Ketika seseorang merasa bahwa dirinya
sempurna, maka orang tersebut tidak akan mau menerima kritik atau saran yang
ditujukan kepadanya. Seorang negosiator yang baik harus mampu dan mau menerima
kritik dan saran, karena hal tersebut akan membantu meningkatkan kemampuan dan
ilmu pengetahuan dalam bernegosiasi.
6.
Ramah, sopan, simpatik dan humor
Sikap ramah dan sopan merupakan sikap yang
wajib dimiliki setiap orang bukan hanya seorang negosiator. Dalam bernegosiasi,
sikap tersebut akan menciptakan persepsi dari pihak lain bahwa kita memiliki
pembawaan yang menyenangkan dan bersahabat kepada siapa saja. Untuk sikap
simpatik, hal tersebut akan menunjukkan bahwa kita tidak hanya memikirkan dan
mementingkan diri sendiri tetapi juga memperhitungkan keadaan dan kepentingan
orang lain. Humoris juga diperlukan dalam bernegosiasi, karena dengan sedikit
humor akan mencairkan suasana yang tegang sehingga kembali ke suasana kondusif.
7.
Berpikir positif
Seseorang yang berpikir positif akan
selalu optimis dalam setiap langkah yang dijalaninya. Berpikir positif sangat
diperlukan untuk mewujudkan mimpi-mimpi dan rancangan-rancangan yang
dinegosiasikan untuk ke depannya.
8.
Sabar, ulet dan tidak mudah putus asa
Sabar dan tidak terburu-buru dalam
bernegosiasi menandakan bahwa kita akan berpikir berulang kali sebelum membuat
sebuah keputusan, dan hal tersebut akan menambah kesan positif kepada pihak
yang kita ajak bernegosiasi. Sifat ulet dan tidak mudah putus asa akan
mencerminkan bahwa kita pekerja keras dan tidak mudah menyerah untuk mencapai
apa yang menjadi tujuan kita.
9.
Mencintai dan memiliki profesi yang
ditekuni
Ketika kita mencintai apa yang kita
lakukan, kita akan melakukan hal tersebut dengan bersungguh-sungguh dan
seoptimal mungkin dengan mengharapkan hasil yang sesuai keinginan. Ketika kita
memiliki sikap tersebut, pihak lain tidak akan ragu apabila bekerjasama dengan
kita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka yang menjadi kesimpulan
dalam tahap-tahap negosiasi ada enam tahap, yang pertaman Persiapan, yakni meliputi penelitian, perencanaan strategi, dan taktik
negosiasi. Yang kedua Membuka Negosiasi, yakni berbagi informasi mengenai
posisi dan kepentingan semua pihak. Yang ketiga Memimpin Negosiasi, yakni
meliputi pembahasan posisi, berbagai penawaran, identifikasi keuntungan dan
konsesi, serta usah menemukan kesamaan. Yang keempat Bergerak Menuju
Kesepakatan. Yang kelima Mencapai Kesepakatan, yakni mengakhiri negosiasi dan
mencatat kesepakatan yang telah tercapai. Yang keenem menindaklanjuti hasil
negosiasi.
Ada beberapa
langkah yang dipersiapkan untuk keberhasilan negosiasi, yakni mempersiapkan
situasi, membuka negosiasi, menjajaki posisi lawan negosiasi, mencari kesamaan,
mengenali titik yang berpotensi sulit diselesaikan, mengusahakan pergerakan,
mencari kesepakatan, implementasi dan tindak lanjut.
Gaya
negosiasi mengacu pada karakteristik negosiator tertentu ketika berurusan
dengan pihak lain selama negosiasi dan kolaborasi. Gaya negosiasi yang
berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan latar belakang dan pengalaman
negosiator. Belajar dari gaya negosiator lain adalah cara terbaik untuk
meningkatkan keberhasilan tujuan.
B. Saran
Semoga
maklah ini bisa bermanfaat dan jauh dari kata sempurna
DAFTAR PUSTAKA
Borg, James. 2014. Persuasion.
Jakarta: Daras Books.
Jackman, Ann. 2005. How To
Negotiatie. Jakarta; Penerbit Erlangga.
Schoonmaker N. Alan. 1993. Langkah-langah Memenangkan Negosiasi. Jakarta;
PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar