Selasa, 28 Juli 2020

MAKALAH STRATEGI PEMASARAN TINGGAL PRINT


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.


Menes, 03 Maret 2020


Pensyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A.    LATAR BELAKANG.................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C.     Tujuan Penulisan.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
A.    Pengertian Negosiasi........................................................................................ 2
B.     Strategi Negosiasi............................................................................................ 3
C.     Teknik - Teknik Negosiasi............................................................................... 3
D.    Karakteristik Negosiasi Yang Baik.................................................................. 5
BAB III PENUTUP................................................................................................... 9
A.    Kesimpulan...................................................................................................... 9
B.     Saran................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
      Setiap hari dalam kehidupan, kita banyak menghabiskan waktu untuk bernegosiasi, walaupun seringkali kita tidak sadar telah melakukannya. Karena hal itu sering terjadi dalam situasi non-formal, kita jadi tidak menyadari bahwa negosiasi telah terjadi. Dan walaupun kita telah melakukannya setiap hari, bukan berarti bahwa kita dapat melakukannya dengan baik.
Dalam kehidupan bisnis maupun pribadi, kita sering menjalani hubungan secara terus-menerus dengan beberapa orang yang bernegosiasi dengan kita, yang tujuan utamanya adalah mencapai kesepakatan yang baik dan memberikan keuntungna bersama. Tentu saja dalam kehidupan nyata sering sekali pihak lain bisa diasosiasikan sebagai teman, tetangga maupun keluarga.
Individu-individu yang berinteraksi dengan kita dalam kehidupan sehari-hari memiliki berbagai macam kepentingan. Mereka adalah manusia, dan oleh sebab itu aspek emosi menjadi hal utama dan mereka bisa saja teman maupun keluarga. Jadi kebuntuan negosiasi apapun perlu dihindari dalam kehidupan. Ketidak sepakatan sering membuat orang menjadi sakit hati dan salah paham dengan maksud kita, mematahkan harga diri dan akhirnya saling menyalahkan. Kepekaan terhadap kebutuhan orang untuk dihrgai menjadi penting.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud pengertian negosiasi
2.      Bagaimna strategi negosiasi
3.      Apa teknik - teknik negosiasi
4.      Bagaiman karakteristik negosiasi yang baik

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian negosiasi
2.      Untuk mengetahui strategi negosiasi
3.      Untuk mengetahui teknik - teknik negosiasi
4.      Untuk mengetahui karakteristik negosiasi yang baik

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Negosiasi
      Negosiasi merupakan salah satu cara penyelesaian sengketa bisnis yang sudah lama dikenal dan banyak digunakan oleh berbagai pihak dalam menyelesaikan permasalahan ataupun sengketa di antara mereka. Negosiasi berasal dari bahasa Inggris, negotiation yang artinya perundingan. Dalam bahasa sehari-hari negosiasi
sepadan dengan istilah berunding, bermusyawarah atau bermufakat. Orang yang mengadakan perundingan disebut negosiator. Negosiasi merupakan bentuk penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang dilakukan oleh para pihak yang bersengketa sendiri atau kuasanya, tanpa bantuan dari pihak lain, dengan cara bermusyawarah atau berunding untuk mencari pemecahan yang dianggap adil diantara para pihak. Hasil dari negosiasi berupa penyelesaian kompromi (compromise solution) yang tidak mengikat secara hukum.
Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat tanpa kita sadari dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita dan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan. Negosiasi adalah sebuah proses dimana dua atau lebih orang atau kelompok bersama-sama memberikan perhatian pada minat untuk mendapatkan sebuah kesepakatan yang akan saling menguntungkan (menguntungkan kedua belah pihak).
Negosiasi merupakan cara yang lebih baik dalam mencari solusi dibanding dengan sebuah pengadilan ataupun kekerasan. Untuk mendapatkan solusi terbaik, negosiasi dilakukan dengan menjalin hubungan yang baik dan dengan professional. Pada umumnya negosiasi digunakan dalam sengketa yang tidak terlalu pelik, di mana para pihak masih beriktikad baik dan bersedia untuk duduk bersama memecahkan masalah. Menurut pasal 6 ayat 2 Undang Undang nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, pada dasarnya para pihak berhak untuk menyelesaikan sendiri sengketa yang timbul di antara mereka. Kesepakatan mengenai penyelesaian tersebut selanjutnya harus dituangkan dalam bentuk tertulis yang disetujui oleh para pihak.  Negosiasi yang baik dan efektif adalah negosiasi yang didasarkan pada data riel yang akurat dan faktual, sehingga setiap argumen dan kehendaknya tidak terlepas dari fakta yang ada. Di samping itu juga harus ditopang dengan negosiator yang handal dan professional, yang memahami tujuan negosiasi dilakukan dan mempunyai daya kemampuan optimal dalam menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi dan terhindar dari kemungkinan dead lock.  Semua orang memerlukan kemampuan negosiasi yang baik, karena negosiasi hampir setiap saat terjadi tanpa kita sadari. Negosiasi yang tidak efektif dalam organisasi akan berdampak :
1.      Tidak dapat mempertahankan kontrol emosi dalam diri dan lingkungan
2.      Tidak tercapainya tujuan dikarenakan masing-masing pihak belum dapat mempunyai persepsi yang sama.
3.      Timbulnya suatu konflik yang menyebabkan hubungan menjadi kurang    baik
4.      Timbulnya stress pada orang yang terlibat pada negosiasi.
5.      High Cost dalam sisi waktu, pikiran, tenaga dan biaya.

B.     Strategi Negosiasi
      Negosiasi dalam arti harfiah adalah negosiasi atau perundingan. Negosiasi adalah komunikasi timbal balik yang dirancang untuk mencapai tujuan bersama. Negosiasi memiliki dua arti Proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan antara satu pihak dan pihak lainnya.

C.    Teknik - Teknik Negosiasi
      Negosiasi adalah sebuah kemampuan yang sangat penting, baik untuk kehidupan pribadi maupun bisnis. Untuk menjadi negosiator yang ulung. diperlukan kemampuan untuk mengetahui: kapan sebuah situasi siap untuk dinegosiasikan, siapa dari pihak lawan yang punya kekuasaan untuk mengambil keputusan, dan mengetahui teknik-teknik negosiasi. Di bawah ini dikemukakan teknik-teknik negosiasi yang dapat membuat kita menjadi negosiator yang baik.
Teknik 1: ketahui alternatif terbaik anda.
Pada tahap apa anda akan keluar dari negosiasi? Posisi anda dalam negosiasi akan meningkat jika anda sudah tahu alternatif terbaik anda. Alternatif terbaik adalah hasil kesepakatan yang lebih anda sukai dibanding yang diusulkan oleh pihak lain.  Jika anda sudah mendefenisikan sejak awal, maka kecil kemungkinannya anda untuk menyetujui sesuatu selama diskusi yang emosional dan setelah itu menyesalinya.
Teknik 2: ketahui tujuan pihak lawan yang sebenarnya.
      Pada tahap-tahap tertentu, masing-masing pihak yang bernegosiasi akan tahu, apa yang diinginkan oleh pihak lain. Dan yang tidak kalah pentingnya untuk diketahui juga adalah alasan kenapa mereka menginginkan itu. Anda akan memiliki sebuah keunggulan dan berada dalam posisi yang bisa menghasilkan kesepatakan lebih baik jika anda memahami apa yang menjadi motivasi pihak lain, dan alasan "tersembunyi" apa yang yang berada dibelakang posisi mereka. Sebagai contoh, seseorang yang terpaksa harus menjual rumah karena perusahannya telah memindahkannya ke daerah lain, mungkin tidak akan mau mengurangi harga yang dimintanya, sebab dia tahu bahwa perusahaannya telah setuju untuk membeli rumah tersebut jika dia tidak bisa menjualnya.
Ini adalah sesuatu yang penting untuk diketahui, karena jika perusahaan tidak menyediakan keuntungan dari relokasi, maka dia mungkin terpaksa harus menerima harga yang lebih murah agar biasa pindah. Jika anda adalah pihak yang menawar rumah, maka mengetahui keputusan apa yang melandasi sang penjual akan menjadi suatu keuntungan bagi anda.
Teknik 3: kendalikan setting.
Ada alasan yang logis kenapa para negosiator professional punya aturan dasar untuk selalu melakukan pembicaraan ditempat yang netral, misalnya hotel atau ruang konferensi. Negosiator yang tidak berpengalaman, biasanya gagal untuk menyadari bahwa pihak lain akan mendapat keuntungan jika negosiasi dilakukan diwilayah pihak lain tersebut. Keuntungan yang didapat oleh pihak lain tersebut misalnya, mereka akan merasa lebih nyaman, punya dan bisa mengakses semua informasi dengan mudah, mengontrol berbagai faktor lingkungan dan keputusan, dan sebagainya. (Contohnya taktik showroom yang digunakan oleh penjual mobil). Jadi, persiapkan negosiasi dengan cara mengontrol setting agar bisa menguntungkan anda, dan bukan menguntungkan pihak lain.

Teknik 4: gunakan kriteria objektif.
      Gunakan kriteria objektif untuk menilai kualitas penawaran dari masing-masing pihak, sebab itu mungkin akan meningkatkan peluang anda untuk mendapatkan kepuasan. Jika anda merasa bahwa pihak lain lebih tahu dibanding anda, maka sepertinya anda jadi tidak menyukai mereka dan bertahan, dari pada memberikan mereka "keuntungan." Ini bisa menghambat kesepatakan dan pada akhirnya merugikan anda. Persiapkan negosiasi dengan memiliki pihak luar yang berwenang untuk mengukur atau menimbang posisi dari masing-masing pihak, berdasarkan kriteria yang objektif.
Teknik 5: Data Semua Item Yang Akan Di Negosiasikan
Data semua masalah yang akan diselesaikan menjadi item-item yang terpisah, dan mintalah pihak lain untuk menambahkannya. Begitu kedua belah pihak sepakat mengenai semua masalah yang akan dinegosiasikan, maka anda seharusnya mengelompokkan beberapa item dalam daftar tersebut menjadi sebuah "paket" dan mulai menegosiasikannya untuk mendapatkan solusi yang sama-sama menguntungkan. Strategi ini bisa digunakan untuk membangun rasa saling percaya dalam proses bernegosiasi.

D.    Karakteristik Negosiasi Yang Baik
      Negosiasi merupakan suatu proses dan terkadang akan  melahirkan “perang urat syaraf” yang kadang berakhir pada kekalahan semua pihak. Karena itu, kesantunan dalam berkata-kata, perhatian yang diberikan pada pihak lain, dan sikap baik yang ditunjukkan kadang akan “melunturkan” suasana sehingga negosiasi lebih mudah dilaksanakan. Negosiasi merupakan suatu hal yang pokok dan terpenting dalam bisnis untuk melalkukan rencana pengembangan dengan mitra bisnis. Negosiasi bisnis berbeda dengan jenis negosiasi lainnya. Dalam suatu negosiasi bisnis, setiap pihak yang terlibat berusaha untuk menemukan suatu win-win solution. Dalam win-win solution, kedua pihak sama-sama mencari solusi yang dapat memuaskan bagi kedua belah pihak. Negosiasi bisnis adalah untuk memastikan bahwa di akhir negosiasi, baik Anda dan orang-orang, yang bernegosiasi dengan Anda, akan merasa seperti pemenang. Tuntutan dalam persaingan global sangat berarti dalam negosiasi bisnis, tentunya dengan concept yang kita gunakan win-win solution akan mengambilkan suatu hasil yang berarti dengan mitra bisnis kita. Karakreistik negosiasi yang baik yaitu:
1.      Senantiasa melibatkan orang, baik sebagai individual, perwakilan  organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok.
2.      Memiliki ancaman terjadinya atau didalamnya mengandung konflik yang terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi.
3.      Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu, baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter).
4.      Hampir selalu berbentuk tatap muka yang menggunakan Bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah.
5.      Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di depan ata sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi.
6.      Ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.
Negosiator adalah orang yang melakukan negosisasi. Ada beberapa kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang negosiator, antara lain:
1.      Informasi
Seorang negosiator harus memiliki kemampuan untuk mencari,    mengolah dan memanfaatkan informasi yang riil, akurat, dan faktual.
2.      Ilmu Pengetahuan
Seorang negosiator diharuskan memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara bernegosiasi yang efektif.
3.      Penilaian
Seorang negosiator harus memiliki ketepatan dan kecepatan dalam  menilai situasi dan kondisi proses negosiasi.
4.      Bijak/Arif
Seorang negosiator diharapkan bertindak dengan pegangan moral (etika bisnis) dalam proses negosiasi.
Untuk menjadi seorang negosiator yang baik, seseorang tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dan ilmu pengetahuan. Selain itu, seorang negosiator yang baik dituntut untuk memiliki sifat-sifat berikut:
1.      Percaya diri
Dalam bernegosiasi kepercayaan diri sangat diperlukan, karena yang dipertimbangkan bukan hanya materi yang disampaikan tetapi juga bagaimana cara penyampaiannya. Ketika seseorang memiliki kepercayaan diri yang kurang, maka penyampaian materi juga kurang optimal, sehingga secara tidak langsung akan membuat ragu pihak lain yang diajak bernegosiasi.
2.      Menghargai orang lain
Sifat menghargai orang lain mungkin dinilai tidak ada kaitannya dengan negosiasi. Tetapi sebenarnya hal tersebut sangat penting, karena ketika kita menghargai orang lain kita akan membina sebuah awal hubungan yang baik, sehingga akan mempermudah proses negosiasi. Menghargai orang lain dapat berupa kita mengenali orang-orang disekitar, kemudian lebih fokus pada kelebihan tanpa mencari kekurangan dan kesalahan orang lain, dan yang paling penting adalah membangun hubungan saling percaya.
3.      Menciptakan penampilan yang baik
Ketika bernegosiasi kita akan dihadapkan pada sebuah interaksi dengan pihak lain. Dalam sebuah interaksi penampilan yang sopan tapi menarik akan lebih membuat nyaman, sehingga akan tercipta suasana yang kondusif untuk mencapai sebuah kesepakatan.
4.      Dapat mengendalikan emosi
Dalam bernegosiasi tidak bisa dipungkiri kita akan berada pada sebuah konflik antara kedua belah pihak. Dalam situasi tersebut, seorang negosiator harus mampu mengendalikan emosi dan egonya, karena jika emosi tidak terkendali maka tujuan dari negosiasi tidak akan tercapai.
5.      Tidak merasa sempurna
Ketika seseorang merasa bahwa dirinya sempurna, maka orang tersebut tidak akan mau menerima kritik atau saran yang ditujukan kepadanya. Seorang negosiator yang baik harus mampu dan mau menerima kritik dan saran, karena hal tersebut akan membantu meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuan dalam bernegosiasi.


6.      Ramah, sopan, simpatik dan humor
Sikap ramah dan sopan merupakan sikap yang wajib dimiliki setiap orang bukan hanya seorang negosiator. Dalam bernegosiasi, sikap tersebut akan menciptakan persepsi dari pihak lain bahwa kita memiliki pembawaan yang menyenangkan dan bersahabat kepada siapa saja. Untuk sikap simpatik, hal tersebut akan menunjukkan bahwa kita tidak hanya memikirkan dan mementingkan diri sendiri tetapi juga memperhitungkan keadaan dan kepentingan orang lain. Humoris juga diperlukan dalam bernegosiasi, karena dengan sedikit humor akan mencairkan suasana yang tegang sehingga kembali ke suasana kondusif.
7.      Berpikir positif
Seseorang yang berpikir positif akan selalu optimis dalam setiap langkah yang dijalaninya. Berpikir positif sangat diperlukan untuk mewujudkan mimpi-mimpi dan rancangan-rancangan yang dinegosiasikan untuk ke depannya.
8.      Sabar, ulet dan tidak mudah putus asa
Sabar dan tidak terburu-buru dalam bernegosiasi menandakan bahwa kita akan berpikir berulang kali sebelum membuat sebuah keputusan, dan hal tersebut akan menambah kesan positif kepada pihak yang kita ajak bernegosiasi. Sifat ulet dan tidak mudah putus asa akan mencerminkan bahwa kita pekerja keras dan tidak mudah menyerah untuk mencapai apa yang menjadi tujuan kita.
9.      Mencintai dan memiliki profesi yang ditekuni
Ketika kita mencintai apa yang kita lakukan, kita akan melakukan hal tersebut dengan bersungguh-sungguh dan seoptimal mungkin dengan mengharapkan hasil yang sesuai keinginan. Ketika kita memiliki sikap tersebut, pihak lain tidak akan ragu apabila bekerjasama dengan kita.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
      Berdasarkan pembahasan di atas maka yang menjadi kesimpulan dalam tahap-tahap negosiasi ada enam tahap, yang pertaman Persiapan, yakni meliputi penelitian, perencanaan strategi, dan taktik negosiasi. Yang kedua Membuka Negosiasi, yakni berbagi informasi mengenai posisi dan kepentingan semua pihak. Yang ketiga Memimpin Negosiasi, yakni meliputi pembahasan posisi, berbagai penawaran, identifikasi keuntungan dan konsesi, serta usah menemukan kesamaan. Yang keempat Bergerak Menuju Kesepakatan. Yang kelima Mencapai Kesepakatan, yakni mengakhiri negosiasi dan mencatat kesepakatan yang telah tercapai. Yang keenem menindaklanjuti hasil negosiasi.
Ada beberapa langkah yang dipersiapkan untuk keberhasilan negosiasi, yakni mempersiapkan situasi, membuka negosiasi, menjajaki posisi lawan negosiasi, mencari kesamaan, mengenali titik yang berpotensi sulit diselesaikan, mengusahakan pergerakan, mencari kesepakatan, implementasi dan tindak lanjut.
Gaya negosiasi mengacu pada karakteristik negosiator tertentu ketika berurusan dengan pihak lain selama negosiasi dan kolaborasi. Gaya negosiasi yang berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan latar belakang dan pengalaman negosiator. Belajar dari gaya negosiator lain adalah cara terbaik untuk meningkatkan keberhasilan tujuan.

B.     Saran
      Semoga maklah ini bisa bermanfaat dan jauh dari kata sempurna

DAFTAR PUSTAKA

Borg, James. 2014.  Persuasion. Jakarta: Daras Books.
Jackman, Ann. 2005.  How To Negotiatie. Jakarta; Penerbit Erlangga.
Schoonmaker N. Alan. 1993. Langkah-langah Memenangkan Negosiasi. Jakarta; PT. Pustaka Binaman Pressindo.


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar