Rabu, 29 Juli 2020

DAMPAK NEGATIF DARI PENYAKIT MALAS BELAJAR


MAKALAH
DAMPAK YANG DI TIMBULKAN DARI
PENYAKIT MALAS BELAJAR





BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan belajar sebagai segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar. Masalah belajar yang terjadi dikalangan murid sering kali terjadi dan menghambat kelancaran proses belajar siswa.
Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau cerdas.
Mengajar adalah suatu seni. Guru yang cakap mengajar dapat merasakan bahwa mengajar di mana saja adalah suatu hal yang menggembirakan, yang membuatnya melupakan kelelahan. Selain itu guru juga dapat mempengaruhi muridnya melalui kepribadiannya. Guru yang ingin murid-muridnya mengalami kemajuan, perlu mengadakan pengamatan dan penelitian terhadap teori dan praktek mengajar sehingga ia dapat terus-menerus meningkatkan cara mengajar

B.         Rumusan Masalah
1.      Apa Saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja?
2.      Bagaimana Dampak Yang Di Timbilkan Dari Penyakit Malas Belajar ?
3.      Bagaimana Cara Menghadapi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja      ?





C.        Tujuan Penulisan
1.      Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja
2.      Untuk Mengetahui Bagaimana Dampak Yang Di Timbilkan Dari Penyakit Malas Belajar
3.      Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Menghadapi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja      

D.        Manfaat Penulisan
1.      Dapat Mengetahui Apa Saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja
2.      Dapat Mengetahui Bagaimana Dampak Yang Di Timbilkan Dari Penyakit Malas Belajar
3.      Dapat Mengetahui Bagaimana Cara Menghadapi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja      





BAB III
PEMBAHASAN

A.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja
      Melalui angket kami yang telah disebarkan sebelumnya kepada 25 Mahasiswa Unswagati Cirebon Khusunya tingkat 1.k yang menjadi sampelnya, didapat hasil bahwa faktor yang mempengaruhi rasa malas dalam belajar dikalangan remaja, yakni:
1.      Karena kurangnya nutrisi                    : 3
2.      Karena pengaruh lingkungan sekitar   : 6
3.      Karena penuhnya tugas                       : 8
4.      Karena memang tidak ada niat           : 2
5.      Karena pengaruh ajakan teman           : 1
6.      Karena irama mood                             : 4
7.      Karena tidak mau berfikir positif        : 1
      Dari data di atas dapat disimpulkan bila mana diurutkan dengan rating yang dipilih lebih tinggi akan diperoleh data berikut:
1.      Karena penuhnya tugas
2.      Karena pengaruh lingkungan sekitar
3.      Karena irama mood
4.      Karena kurangnya nutrisi
5.      Karena memang tidak ada niat
6.      Karena pengaruh ajakan teman
7.      Karena tidak mau berfikir positif
      Dari data di atas bahwa pengaruh tugas dalam memacu timbulnya rasa malas sangat tinggi. ternyata semakin banyaknya dikalangan remaja diberi tugas dapat membuat suatu kejenuhan pada diri remaja. Maka, semakin banyaknya tugas akan membuat remaja semakin malas.
      Apabila ditambah dengan faktor lingkungan sekitar yang negatif membuat remaja semakin terpengaruh dan menjadi semakin malas lalu irama mood dalam diri remaja sulit untuk dapat mendukung minat belajar (memang tidak ada niat).
      Kurangnya nutrisipun sangat berpengaruh dalam menunjukan semangat belajar. Karena kurangnya nutrisi ternyata dapat menimbulkan kurangnya konsentrasi dalam berfikir. Hasil ini diperoleh dari angket penelitian wawancara kami.

B.     Dampak Yang Di Timbilkan Dari Penyakit Malas Belajar
1.      Prestasi menurun
            Jika kita malas belajar, berangkat sekolah / kuliah maka bukan akan menjadikan keuntungan atau dampak positif untuk diri kita, tetapi malah sebaliknya, yaitu akan merugikan diri kita sendiri. Salah satu dampaknya adalah prestasi kita jadi menurun, nilainya buruk semua. Yang akhirnya kita bakalan di marahi sama ortu kita. Dan akibat yang paling jelas adalah kita akan menjadi seorang yang bodoh.
2.      Di benci & di jauhi teman atau tetangga
            Untuk yang masih pelajar sudah jelas, kita akan di jauhi teman teman di sekeliling kita, yang di karenakan anda malas belajar dan bisanya hanya mencontek,, jika ada tugas, sehingga teman kita jadi sedikit, coba anda bayangkan jika kita menjadi orang yang rajin, so kita akan mendapatkan banyak teman, di sukai semua orang, banyak yang minta belajar bareng sama kita, , maka teman kita akan menjadi lebih banyak, tetapi jika kita sebaliknya. Wah siap siap saja jadi pendiam , karena ga punya teman.
            Dan jika di rumah, atau sudah berumah tangga coba anda bayangkan jika menjadi pemalas, misalkan di suruh gotong royong ga pernah mau, ga pernah ke masjid, jika ada acara tetangga seperti pernikahan, khitanan, syukuran, dan lainya kita malas berangkat, pasti orang orang di sekitarmu pada membencimu dan di daerah kita, kita akan di cap buruk, oleh tetangga kita.
3.      masa depan kita jadi tidak sukses
            Pernahkah anda mendengar orang yang terkaya nomor satu di dunia, orang yang pintar di sekelilingmu, atau orang yang sukses itu merupakan orang yang pemalas? Yah tidak mungkin, jadi belum ada sejarahnya dengan kita malas maka akan menjadikan basa depan kita jadi terjamin dan sukses. Kalaupun ada semata mata hanyalah dalam sebuah sinetron, atau sebuah dongeng tidur
C.    Cara Menghadapi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja      
      Bila berbicara cara untuk menghadapi rasa malas dalam belajar dikalangan remaja pastilah akan banyak cara yang dilakukan. Akan tetapi, berdasarkan angket yang kami telah sebarkan ternyata cara menghadapi rasa malas dalam belajar sangat tergantung dengan bagai mana cara belajar yang efektif. Karena dengan melalui cara belajar yang efektif akan mampu menghadapi rasa malas tersebut dan dapat menimbulkan rasa giat belajar.
      Berikut hasil penelitian kami terhadap 25 remaja Mahasiswa Unswagati Cirebon Khusunya tingkat 1.k tentang bagaimana cara belajar yang efektif dengan keterangan boleh memilih lebih dari 1 pilihan, yakni:
1.      Mengikuti Prosedur yang dibuat sendiri                           : 13
2.      Perlunya bimbingan dari yang lebih berpengalaman         : 10
3.      Belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri                : 7
4.      Belajar secara berkelompok                                               : 25
      Dalam rating diatas menunjukan bahwa belajar dengan efktif mengikuti prosedur yang dibuat sendiri menjadi lebih domain. Dan berikut penjelasannya mengenai bagaimana cara belajar yang efektif, yakni:
1.      Mengikuti Prosedur yang dibuat sendiri
            Menurut Slameto (2004:77 paragraf 2) “Pada permulaan belajar sering dirasakan kelambatan, keengganan bekerja. Kalau perasaan itu kuat, belajar itu sering di undurkan, malahan tak dikerjakan. Kelambatan itu dapat kita atasi dengan suatu “perintah” kepada diri sendiri untuk memulai pekerjaan itu tepat pada waktunya.”
            Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dukungan atau niat dari diri sendiri sangatlah penting. Karena motivasi dalam diri amat dibutuhkan untuk membangun semangat dalam belajar. Bahwasanya pada kalangan remaja, minimnya semangat dalam belajar dapat menimbulkan rasa malas.
2.      Perlunya bimbingan dari yang lebih berpengalaman
            Perlunya suatu bimbingan dalam belajar sangatlah penting. Karena pada masa remaja masih memerluka suatu proses bimbingan untuk membantu menumbuhkan pola pikir yang baik dalam diri remaja dan memberikan petunjuk pada remaja untuk mempraktekanya. Karena ilmu tanpa peraktek hanya untuk orang orang pintar dan praktek tanpa ilmu hanya untuk orang-orang gila.
            Bila tanpa suatu bimbngan akan lebih sulit untuk melakukan suatu proses belajar. Dugaan ini diperkuat menurtu Slameto (2004:74 paragraf 1).”
3.      Belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri
            Belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri merupakan suatu untuk membangun semangat belajar. Dengan mencari sumber-sumber sendiri dengan cara lebih banyak membaca.
            “karena membaca adalah alat belajar.”Slameto (2004:84).
            Melalui metode ini dapat pula menimbulkan rasa penasaran terhadap diri remaja, karena belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri dapat memicu rasa ingin tahu lebih dalam terhadap informasi yang ia peroleh. Sehingga rasa penasaran tersebut dapat menumbuhkant rasa giat dalam belajar (mencari informasai yang membuat dalam dirinya penasaran).
4.      Belajar secara berkelompok
            Diskusi kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan permasalahan seorang individu.”
            Dari uraian diatas bahwa dengan belajar kelompok kita dapat bertukar pikiran untuk dapat menyelesaikan problem-problem yang tidak dapat diselesaikan secara individu dengan bantuan teman kelompok maka masalah itu dapat diselesaikan. Dan dengan cara belajar berkelompok kita juga dapat menambah wawasan yang lebih luas atau sesuatu yang belum kita ketahui secara menyeluruh.
            Dan tidak hanya itu, dengan belajar secara kelompok juga dapat menyelesaikan sesuatu pekerjaan atau permasalahan secara cepat dan cermat berkat bantuan teman sekelompok. Persoalaan individu yang sulit diselesaikan akan lebih mudah bila di selelesaikan secara keolmpok.


BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
      Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah “Penggunaan Bahasa Baku dalam junalistik ” penulis menyimpulkan bahwa bahasa dalam junalistik tidak di haruskan menggunakan satu bahasa namun bisa juga dengan mamadukan dengan bahsa lain namun dengan penggunaan yang tepat. Bahasa Indonesia dapat di kembangkan dengan di padukan dengan bahasa melayu maupun bahasa asing yang lain dalam penerapannya di dunia jurnalistik

B.     Saran
      Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
      Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.




DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/belajar.htm
http://www.blogpengembangandiri.com/bagaimana-mengatasi-rasa-malas/
http://masgembel.blogspot.com/2011/02/mengenai-sifat-malas.html
http://www.lintas.me/go/angelica-rini.blogspot.com/inilah-16-ciri-orang-malas-di- dunia/1/
http://ariefrachmantyo.blogspot.com/2011/10/faktor-penyebab-rasa-
malas_26.html












Tidak ada komentar:

Posting Komentar