Kamis, 06 Agustus 2020

makalah PROGAM PEMBELAJARAN BAHASA TERPADU

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah yang berjudul “Pembelajaran Terpadu” dapat selesai seperti waktu yang telah direncanakan.

Adapun makalah ini bertujuan untuk memenuhi tagihan tugas pada semester II ini. Makalah ini berisi tentang pembelajaran t terpadu yang akan dibahas pada tiap-tiap halamannya. Materi-materi yang dipaparkan di makalah ini merupakan materi yang sangat penting dipelajari untuk calon guru. Sehingga, dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih memahami materi pembelajaran tematik terpadu ini.

Tersusunnya makalah ini tentu tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen pengampu mata kuliah pembelajaran terpadu.

 

Menes, 08 Juli 2020

 

 

 

Penyusun

  

 

 

 

 

 

 

 

                                                                           

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A.    Latar Belakang............................................................................................... 1

B.     Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

C.     Tujuan Penulisan............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 2

A.    Pengertian Pembelajaran Terpadu.................................................................. 2

B.     Hubungan keterampilan berbahasa................................................................ 2

BAB III PENUTUP................................................................................................. 6

A.    Kesimpulan.................................................................................................... 6

B.     Saran.............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA


 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan makna bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.

Untuk itu guru dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan program pengalaman belajar dengan tepat. Manfaat dari pembelajaran terpadu yaitu banyak topik-topik yang tertuang disetiap mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep yang dipelajari oleh siswa. Sebagai guru, harus pandai dalam memilih topik yang sesuai dalam membimbing pembelajaran.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana Pengertian Pembelajaran Terpadu

2.      Apa Hubungan keterampilan berbahasa

 

C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk Mengetahui Pengertian Pembelajaran Terpadu

2.      Untuk Mengetahui Hubungan keterampilan berbahasa

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memeroleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna di sini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.

Beberapa pengertian dari pembelajaran terpadu yang dikemukakan oleh beberapa orang pakar  pembelajaran terpadu diantaranya :

1.      Menurut Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991), terdapat tiga kemungkinan variasi pembelajaran terpadu yang berkenaan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam suasana pendidikan progresif yaitu kurikulum terpadu (integrated curriculum), hari terpadu (integrated day), dan pembelajaran terpadu (integrated learning).

2.      Menurut Prabowo (2000 : 2), pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran dengan melibatkan / mengkaitkan berbagai bidang studi. Dan ada dua pengertian yang perlu dikemukakan untuk menghilangkan kerancuan dari pengertian pembelajaran terpadu di atas, yaitu konsep pembelajaran terpadu dan IPA terpadu.

 

B.     Hubungan keterampilan berbahasa

Hubungan keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, menulis memiliki hubungan yang sangat erat meskipun masing – masing memiliki ciri tertentu. Karena ada hubungan yang sangat erat ini, pembelajaran dalam satu jenis keterampilan sering meningkatkan keterampilan yang lain.  Misalnya pembelajaran membaca, di samping meningkatkan keterampilan membaca dapat juga meningkatkan keterampilan menulis. Contoh lain belajar menemukan ide – ide pokok dalam menyimak juga meningkatkan kemampuan menemukan ide – ide pokok dalam membaca, karena kegiatan berpikir baik dalam memahami bahasa lisan maupun bahasa tertulis pada dasarnya sama.

Dalam proses komunikasi, semua aspek keterampilan berbahasa, baik lisan maupun tertulis penting. Pengalaman merupakan dasar bagi semua makna yang disampaikan dan yang dipahami dalam bahasa tertentu. Anak yang memiliki pengalaman berbahasa yang cukup luas akan dapat mengungkapkan maksudnya dan memahami maksud orang lain dengan mudah.

Kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis semua bergantung pada kekayaan kosa kata yang diperlukan untuk berkomunikasi yang dimiliki oleh seseorang. Selain itu kemampuan berbahasa juga memerlukan kemampuan menggunakan kaidah bahasa.

1.      Hubungan antara Menyimak dan Berbicara

Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan yang saling melengkapi, keduanya saling bergantung. Tidak ada yang perlu dikatakan jika tidak ada seorang pun yang mendengarkan, dan meskipun mungkin kita dapat menyimak nyanyian atau doa, komunikasi yang diucapkan merupakan hal utama yang perlu disimak. Menyimak dan berbicara, merupakan keterampilan berbahasa lisan. Keduanya membutuhkan penyandian dan penyandian kembali simbol – simbol lisan.

Pada dasarnya bahasa yang digunakan dalam percakapan dipelajari lewat menyimak dan menirukan pembicaraan. Anak – anak tidak hanya menirukan pembicaraan yang mereka pahami, tetapi juga mencoba menirukan hal – hal yang tidak mereka pahami. Kenyataan ini mengharuskan orang tua dan guru menjadi model berbahasa yang baik, supaya anak – anak tidak menirukan pembicaraan yang memalukan atau tidak benar (Ross dan Roe, 1990: 11).

2.      Hubungan antara Menyimak dan Membaca

Menyimak dan membaca merupakan keterampilan reseptif. Keduanya memungkinkan seseorang menerima informasi dari orang lain. Baik dalam menyimak maupun dalam membaca dibutuhkan penyandian simbol – simbol ; menyimak bersifat lisan sedangkan membaca bersifat tertulis.

Penyandian kembali simbol – simbol lisan (menyimak) hanya melibatkan satu tingkat pemindahan, yaitu dari bunyi ke pengalaman yang menjadi sumbernya. Misalnya ketika seorang anak menyimak kalimat “Nanti Ibu belikan bola”, anak mengubungkan dengan alat permainan yang digunakan untuk bermain sepak bola, sehingga dapat memahami arti kata bola yang disimaknya. Penyandian kembali simbol – simbol tertulis (membaca) melibatkan dua tingkat pemindahan, yaitu dari simbol tertulis ke simbol lisan, selanjutnya ke pengalaman yang menjadi sumbernya. Ketika membaca bola, anak mengucapkan atau mengucapkan dalam hati kata tersebut. Selain itu menghungkannya dengan benda yang digunakan untuk bermain sepak bola. Oleh karena itu keterampilan menyimak bagus untuk mengembangkan kesiapan membaca, karena menyimak memerlukan proses mental yang sama dengan membaca, kecuali pada tingkat penyandiannya.

Mengajar anak – anak menangkap ide – ide pokok, detail, urutan, hubungan sebab akibat, mengevaluasi secara kritis, dan menangkap elemen – elemen lain dari pesan – pesan secara lisan dapat mempengaruhi kemampuan anak – anak membaca guna menangkap elemen – elemen yang sama seperti ketika mereka menyimak. Penambahan sebuah kata dalam kosa kata yang disimak anak – anak meningkatkan kemungkinan mereka dapat menafsirkan arti kata tersebut jika mereka membacanya (Ross dan Roe, 1990: 12). Contoh, seorang anak yang dapat memahami kata “bermain” ketika menyimak cerita gurunya, juga dapat memahami ketika menjumpai kata tersebut dalam bacaan.

3.      Hubungan antara Berbicara dan Menulis

Berbicara dan menulis merupakan keterampilan ekspresif atau produktif. Keduanya digunakan untuk menyampaikan informasi. Dalam berbicara dan menulis dibutuhkan kemampuan menyandikan simbol – simbol, simbol lisan dalam berbicara dan simbol tertulis dalam menulis.

Baik dalam kegiatan berbicara maupun menulis pengorganisasian pikiran sangat penting. Pengorganisasian pikiran ini lebih mudah dalam menulis, karena informasi dapat disusun kembali secara mudah setelah ditulis sebelum disampaikan kepaa orang lain untuk dibaca.Sebaliknya setelah suatu pesan yang tidak teratur dikatakan kepada orang lain, meskipun telah dibetulkan oleh pembicara, kesan yang tidak baik sering kali masih tetap ada dalam diri pendengar. Itulah sebabnya banyak pembicara yang merencanakan apa yang akan dikatakan dalam bentuk tertulis dahulu sebelum disajikan secara lisan

Namun, kegiatan berbicara dapat juga merupakan kegiatan untuk mencapai kesiapan menulis. Bahasa lisan dipelajari lebih dahulu oleh anak – anak dan pada umumnya mereka tidak mengutarakan secara tertulis hal – hal yang tidak mereka kuasai secara lisan.

4.      Hubungan antara Membaca dan Menulis

Membaca dan menulis merupakan keterampilan yang saling melengkapi. Tidak ada yang perlu ditulis kalau tidak ada yang membacanya, dan tidak ada yang dapat dibaca kalau belum ada yang ditulis. Keduanya merupakan keterampilan bahasa yang tertulis, dan menggunakan simbol – simbol yang dapat dilihat yang mewakili kata – kata yang diucapkan serta pengalaman dibalik kata – kata tersebut. Dalam menulis, orang lebih suka menggunakan kata – kata yang dikenal dan yang dirasakan sudah dipahami dengan baik dalam bahasa bacaan yang telah dibacanya. Namun, banyak materi yang telah dibaca dan dikuasai oleh seseorang yang tidak pernah muncul dalam tulisan (karangan). Hal itu terjadi karena untuk menggunakan suatu kata dalam tulisan diperlukan pengetahuan yang lebih mendalam dalam hal penerapan kata tersebut daripada sekedar memahami ketika membaca.


 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Belajar merupakan sebuah keharusan bagi manusia pada umumnya. Minimal untuk pembelajaran diri sendiri, ketika sebuah proses pembelajaran dimulai. Ada beberapa hal terkait yang harus senantiasa terpadu keberadaannya. Sebagaimana pembelajaran yang dilakukan siswa didik. Keterpaduan beberapa aspek senantiasa menjadi permulaan untuk memulai.

Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan keterkaitan inter dan antarbidang studi. Dalam melaksanakan pembelajaran terpadu, perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi objektif dan kebutuhan peserta didik untuk mewujudkan praktik keterpaduan belajarnya. Selain itu, penting pula memahami hakikat belajar dan program pendidikan guru, karakteristik dan prinsip-prinsip dalam pembelajaran terpadu.

 

B.     Saran

Guru yang baik seharusnya selalu berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai model-model pembelajaran sehingga pembelajaran tidak membosankan dan pesan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik serta bermakna bagi siswa. Peningkatan mutu proses dan hasil pendidikan bagi calon guru Sekolah Dasar adalah agar kelak diperoleh guru Sekolah Dasar yang profesional, memiliki wawasan luas, serta mampu melakukan tindakan yang relevan dengan tuntutan pendidikan di Sekolah Dasar maka diharapkan mahasiswa mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran di Sekolah Dasar baik ketika dalam pembelajaran masing-masing bidang studi maupun bentuk pembelajaran terpadu.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Depdiknas. 1996. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD Dan S-2 Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Trianto ,S.pd.,M.pd. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta: prestasi pustaka publisher

Tim Pengembang PGSD. 2001. Pembelajaran Terpadu. Bandung: CV. MAULANA.

“wordpress.com/2009/11/04/ prinsip-prinsip-pembelajaran-terpadu/, diunduh pada tanggal 7 Maret 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar