Senin, 10 Agustus 2020

kumpulan hewan langka di indonesia lengkap

 

KLIPING

HEWAN LANGKA DI INDONESIA

 

 

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran

“IPA”

SDN PURWARAJA 04

Disusun Oleh :

Nama                           : KIKI FADILLAH

Kelas                           : VI

 

 

 

SD NEGERI PURWARAJA 4

TAHUN PELAJARAN

2020-2021

 

 

HEWAN LANGKA DI INDONESIA

 

1. Orang Utan Sumatera dan Kalimantan

Orang utan, baik itu yang hidup di pulau Sumatera atau Kalimantan juga termasuk spesies yang sangat terancam punah. Menurut laporan IUCN, selama 75 tahun terakhir populasi orang utan Sumatera telah mengalami penurunan sebanyak 80%. Dalam kurun waktu 1998 dan 1999, laju kehilangan tersebut dilaporkan mencapai sekitar 1000 orang utan per tahun.

Sementara itu, pada tahun 2004, ilmuwan memperkirakan bahwa total populasi orangutan di Pulau Borneo, baik di wilayah Indonesia maupun Malaysia terdapat sekitar 54 ribu individu. Kebalikan dari orangutan Borneo, orang utan Sumatera mempunyai kantung pipi yang panjang pada orang utan jantan.

2. Harimau Sumatera

harimau sumateraMungkin saat ini jumlah populasi Harimau Sumatera tak lebih dari 300 ekor saja, sehingga menurut WWF spesies yang merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis atau hewan langka yang terancam punah (critically endangered). Warna kulit harimau Sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua. Tubuhnya juga relatif paling kecil dibandingkan semua sub-spesies harimau yang hidup saat ini. Semakin sempitnya luas habitat karena aktivitas pembukaan lahan, membuat mereka semakin terancam punah.

3. Komodo

hewan langka komodoHabitat komodo (Varanus komodoensis) di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka. Habitat utama kadal raksasa ini hanya ada di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Komodo pertama kali didokumentasikan oleh orang Eropa pada tahun 1910.

Nama hewan karnivora ini semakin dikenal dunia setelah tahun 1912 Pieter Antonie Ouwens, direktur Museum Zoologi di Buitenzorg (kini Bogor), menerbitkan paper tentang komodo setelah menerima foto dan kulit reptil ini.

4. Burung Jalak Bali

burung jalak baliJalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912. Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang.

Untuk mencegah terjadi ancaman kepunahan yang makin serius, sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia menjalankan program penangkaran jalak Bali (Leucopsar rothschildi).

5. Badak Jawa dan Sumatera

badakBadak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) juga menjadi perhatian penting bagi pemerintah dan para pecinta lingkungan. Badak sumatera (Sumatran rhino) dan Badak Jawa (Javan rinho) merupakan dua dari 5 spesies badak yang masih mampu bertahan dari kepunahan, selain badak india, badak hitam afrika, dan badak putih afrika. Namun, kedua badak ini sudah masuk dalam kategori sangat terancam atau critically endangered. Status konservasi critically endangered ini disandangkan pada spesies badak di Indonesia sejak 1996.

 

 

 

 

 

 

6. Gajah Sumatera

gajah

Mungkin saat ini jumlah populasi Harimau Sumatera tak lebih dari 300 ekor saja, sehingga menurut WWF spesies yang merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis atau hewan langka yang terancam punah (critically endangered). Warna kulit harimau Sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua. Tubuhnya juga relatif paling kecil dibandingkan semua sub-spesies harimau yang hidup saat ini. Semakin sempitnya luas habitat karena aktivitas pembukaan lahan, membuat mereka semakin terancam punah.

7. Kanguru Pohon Wondiwoi

kanguru pohon indonesiaRupanya, Kanguru bukan hanya milik Australia saja, karena Indonesia juga memilikinya. Kanguru Pohon Wondiwoi namanya, merupakan salah satu spesies hewan langka endemik yang hidup di Pulau Papua. Berdasarkan spesimen yang ditemukan Ernst Mayr, hewan yang memiliki nama ilmiah Dendrolagus mayri ini diperkirakan mempunyai berat sekitar 9,25 kg. Bulunya berwarna hitam suram dengan beberapa bagian yang berwarna kekuningan. Daerah pantat dan tungkai berwarna kemerahan dengan ekor keputihan. Populasi pasti Kanguru Pohon Wondiwoi memang tidak pernah diketahui secara pasti.

Namun menurut IUCN Red List, diperkirakan jumlah populasi kanguru pohon ini sekitar 50 ekor individu saja. Hal inilah yang membuat pihak IUCN Red List memasukkan Kanguru Pohon Wondiwoi atau Wondiwoi Tree-kangaroo sebagai spesies Critically Endangered atau spesies yang sangat terancam punah (Kritis).

8. Anoa

anoaAnoa merupakan hewan endemik pulau Sulawesi, tepatnya di provinsi Sulawesi Tenggara. Hewan ini termasuk fauna peralihan (Asiatic – Australis). Hewan yang dikategorikan sebagai hewan langka ini sudah di ambang kepunahan sejak tahun 1960-an. Bahkan, selama satu dekade terakhir jumlah populasinya semakin menurun drastis. Diperkirakan saat ini jumlahnya tidak lebih dari 5.000 ekor di alam bebas. Ancaman kepunahan memang tak lepas dari perilaku masyarakat yang sering memburunya untuk diambil kulit, tanduk, serta dagingnya. Ada dua spesies binatang ini, yaitu anoa dataran rendah dan anoa pegunungan.

Maskot provinsi Sulawesi Tenggara ini hidup di dalam hutan yang masih rimbun dan sulit didekati manusia. Itu sebabnya hewan ini tidak bisa menjadi hewan ternak, karena tidak bisa dijinakkan.

9. Monyet Hitam Sulawesi

kera hitam sulawesiKera Hitam Sulawesi atau dalam bahasa ilmiah disebut Macaca nigra atau sering juga disebut monyet berjambul merupakan salah satu dari sekian jenis perimata yang keberadaannya mulai langka dan terancam mengalami kepunahan. Kera Hitam Sulawesi merupakan satwa endemik pulau Sulawesi, tepatnya di daerah provinsi Sulawesi Utara. Ciri utama yang pada monyet ini adalah jambul di atas kepalanya. Dalam bahasa Inggris primata langka ini disebut dengan beberapa nama diantaranya Celebes Crested Macaque, Celebes Black ape, Celebes Black Macaque, Crested Black Macaque, Gorontalo Macaque, dan Sulawesi Macaque.

Sementara itu, kera ini oleh masyarakat setempat biasa dipanggil dengan Yaki, Bolai, Dihe. Dalam bahasa latin (ilmiah) Kera Hitam Sulawesi dinamai Macaca nigra yang bersinonim dengan Macaca lembicus (Miller, 1931) Macaca malayanus (Desmoulins, 1824). Kera hitam sulawesi ini semakin hari keberadaannya semakin langka dan terancam punah. Bahkan oleh IUCN Redlist digolongkan dalam status konservasi Critically Endangered (Krisis).

10. Pesut Mahakam

ikan pesutPesut mahakam atau dalam bahasa Latin disebut Orcaella brevirostris adalah sejenis hewan mamalia yang sering disebut lumba-lumba air tawar yang hampir punah karena berdasarkan data tahun 2007, populasi hewan tinggal 50 ekor saja dan menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Ilmuwan internasional mengklasifikasikan populasi Pesut Mahakam di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, dalam kondisi sangat terancam punah. Banyak faktor yang mempengaruhi populasi pesut.

Jumlah pasokan makanan yang makin berkurang di alam, lalu lalang kapal ponton di kawasan habitatnya, serta penggunaan racun oleh nelayan setempat menjadi biang kerok berkurangnya populasi ikan pesut.

11. Macan Tutul Jawa

macan tutulHarimau Jawa telah lama punah, dan spesies sejenis yang masih ada di tanah Jawa adalah Macan Tutul Jawa atau dalam bahasa Latin disebut Panthera pardus melas. Hewan langka yang menjadi ikon provinsi Jawa Barat ini merupakan satwa endemik pulau Jawa dan menjadi bagian dari sembilan subspesies Macan Tutul (Phantera pardus) di dunia. Macan Tutul Jawa yang telah dikategorikan dalam status konservasi “Critically Endangered” mempunyai dua jenis variasi, yaitu Macan Tutul berwarna terang dan Macan Tutul berwarna hitam yang biasa disebut dengan Macan Kumbang.

Meskipun berwarna berbeda, kedua kucing besar ini adalah subspesies yang sama. Menurut laporan dari IUCN, jumlah Macan Tutul Jawa yang masih hidup tak lebih dari 300 ekor di habitatnya.

12. Kura-kura Paruh Betet

kura kura betetDalam bahasa Inggris kura-kura hutan sulawesi yang endemik pulau Sulawesi ini disebut sebagai Sulawesi Forest Turtle. Sedangkan resminya, hewan langka ini mempunyai nama latin yaitu Leucocephalon yuwonoi yang bersinonim dengan Geoemyda yuwonoi dan Heosemys yuwonoi. Kura-kura hutan Sulawesi ini sering juga dikenal dengan nama kura-kura paruh betet.

Pemberian julukan nama tersebut dikarenakan bentuk mulutnya yang unik seperti burung betet. Kura-kura hutan Sulawesi (kura-kura paruh betet) ini termasuk dalam salah satu dari 7 jenis reptil paling langka di Indonesia. Bahkan termasuk dalam daftar The World’s 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles—2011 yang dikeluarkan oleh Turtle Conservation Coalition.

Sebelumnya kura-kura hutan sulawesi digolongkan dalam genus Heosemys, namun sejak tahun 2000 dimasukkan dalam genus tunggal Leucocephalon. Kata ‘yuwonoi’ dalam nama ilmiahnya merujuk pada Frank Yuwono yang kali pertama memperoleh spesimen pertama kura-kura hutan sulawesi ini di pasar di Gorontalo Sulawesi.

13. Elang Flores

elang flores hewan langkaElang flores atau Nisaetus floris merupakan jenis elang berukuran besar sekitar 71 – 82 cm yang turut memperkaya keragaman burung di nusantara. Meskipun namanya elang flores, burung ini juga dapat dijumpai juga di Pulau Lombok, Sumbawa, serta pulau kecil Satonda dan Rinca, selain tentu saja di Pulau Flores, Nusa Tenggara. Kecenderungan populasi elang flores yang terus menurun membuat Badan Konservasi Dunia IUCN menetapkannya sebagai jenis “satu langkah menuju kepunahan” (Critically Endangered/CR). Jumlah individu dewasa di seluruh persebarannya diperkirakan sekitar 100 pasang dengan daerah jelajah sekitar 10.000 kilometer persegi.

Ciri elang ini adalah tubuh bagian bawahnya berwarna putih, hidup di kawasan hutan dataran rendah dan submontana hingga ketinggian 1.000 mdpl. Teknik memangsanya yang mudah terlihat adalah berburu dari tenggeran dan terbang mengangkasa memanfaatkan aliran udara panas.

14. Ekidna Moncong Panjang Barat

landak moncongEkidna Moncong Panjang Barat (Zaglossus bruijnii) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Western Long-beaked Echidna merupakan hewan endemik yang berasal dari Papua, dan Australia (punah) yang hidup di ketinggian 1300-4000 mdpl. Habitatnya adalah padang rumput alpin dan hutan yang lembap. Ekidna merupakan hewan mammalia yang bertelur (ordo Monotremata) yang masih bertahan hidup hingga sekarang di samping platipus (Ornithorhynchus anatinus).

Sebagaimana dengan platipus, Ekidna termasuk hewan yang aneh. Ekidna menjadi aneh lantaran hewan mamalia selayaknya harimau ataupun tarsius tetapi ekidna tidak melahirkan anaknya melainkan bertelur

 

 

 

.

15. Kodok Pohon Ungaran

katak ungaranPhilautus jacobsoni atau biasa disebut Katak Pohon Ungaran. Memiliki status Critically endangered (hampir punah) dan masuk dalam daftar The IUCN Red List of Threatened Species tahun 2008. Dalam pernyataannya, Philautus jacobsoni dinyatakan hampir punah dengan alasan daerah yang menjadi habitatnya kurang dari 10 km2, semua individu dari jenis katak ini hanya terdapat di Gunung Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.

16. Burung Trulek Jawa

buung langka trulek jawaBurung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) merupakan salah satu jenis burung endemik Jawa yang memiliki habitat utama di wilayah rawa yang luas, seperti padang rumput luas yang banjir saat musim hujan. Menurut data IUCN terbaru tahun 2013, jumlah populasi Trulek Jawa ini sangat kecil, diasumsikan kurang dari 50 individu saja. Mengerikan bukan? Jumlah populasi yang dimungkinkan menurun ini, disebabkan oleh gangguan manusia dan konversi habitat untuk budidaya dan pertanian, serta perburuan.

Sejalan dengan itu, menurut data IUCN, dinyatakan bahwa ancaman kepunahan Trulek Jawa ini adalah masalah lahan dari habitat asli yang telah dialihfungsikan menjadi wilayah agro-industry farming atau lahan pertanian dan menjadi daerah budidaya air tawar, yaitu tambak.

17. Kakatua Jambul Kuning

Jenis burung yang semakin terancam kelestariannya adalah burung Kakatua Jambul Kuning atau dalam nama ilmiahnya disebut Cacatua sulphurea. Daerah sebaran kakatua-kecil jambul-kuning adalah Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, dan Timor, di tempat yang masih terdapat hutan-hutan primer dan sekunder. Menurut Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tengara Barat Dr Ir Widada MM, seperti dikutip dari Republika, mengungkapkan populasi burung Kakatua Jambul Kuning yang hidup di alam liar di daerah NTB saat ini tersisa 145 ekor.

Bahkan, lanjut Widada, burung Kakatua jambul kuning telah dinyatakan hewan langka yang masuk kategori kritis oleh lembaga konservasi dunia (IUCN), karena jumlahnya yang semakin sedikit.

 

18. Simakobu

monyet langka simakobuSimakobu adalah monyet berhidung pesek yang status populasinya paling mengkhawatirkan dan orang jarang bahkan tidak mengenalnya. Simakobu adalah spesies monoleptik dimana binatang ini tidak memiliki ‘saudara’ dalam marganya. Russel A. Mittermeier, Presiden Conservation International (CI) juga menambahkan bahwa Simakobu merupakan satu-satunya monyet pemakan daun yang mempunyai ekor melingkar pendek dan mempunyai hidung tumpul seperti halnya monyet emas atau monyet berhidung pesek.

Simakobu atau yang bernama ilmiah Simias concolor ini menjadi penting karena statusnya dalam IUCN yang dikategorikan sebagai spesies yang Critically Endangered atau status konservasi tingkat keterancaman tinggi (hewan langka) dan dicap sebagai ‘The World’s 25 Most Endangered Primates’. Hal ini terjadi karena populasi monyet ekor babi selama 10 tahun terakhir mengalami penurunan hingga 80%.

19. Beruk Mentawai

monyet mentawaiSelain Simakobu, kawasan Mentawai juga dihuni spesies primata lainnya. Orang lokal menyebutnya Bokoi atau bokkoi (Macaca pagensis). Mereka adalah sejenis monyet yang menyebar terbatas (endemik) di Kepulauan Mentawai, lepas pantai barat Sumatera. Nama itu adalah sebutan yang sering digunakan oleh penduduk Kepulauan Mentawai untuk menyebut hewan tersebut. Nama lainnya adalah beruk mentawai, sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut dengan nama Pagai Island Macaque. Epitet spesifiknya, yaitu pagensis, berarti “berasal dari Pagai”; merujuk kepada pulau-pulau Pagai di Kepulauan Mentawai sebagai habitat asal beruk ini yang kian terancam punah.

20. Tarsius Siau

tarsiusTarsius adalah primata dari genus Tarsius, suatu genus monotipe dari famili Tarsiidae, satu-satunya famili yang bertahan dari ordo Tarsiiformes. Tarsius mempunyai tubuh kecil dengan mata yang sangat besar; tiap bola matanya berdiameter sekitar 16 mm dan keseluruhan berukuran sebesar otaknya. Kaki belakangnya juga sangat panjang. Sampai saat ini populasi Tarsius cenderung mengalami penurunan (IUCN, 2012). Perkiraan kepadatan populasi Tarsius di Tangkoko adalah 156/km2 (Gursky, 1997). Hal ini karena dipengaruhi oleh faktor-faktor baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal).

Faktor luar (eksternal) yang mempengaruhi Tarsius antara lain adalah lingkungan(habitat,sarang, jenis vegetasi), iklim (suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan curah hujan), predator (kucing hutan, ular dan manusia), dan pakan.

 

Kamis, 06 Agustus 2020

makalah PROGAM PEMBELAJARAN BAHASA TERPADU

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah yang berjudul “Pembelajaran Terpadu” dapat selesai seperti waktu yang telah direncanakan.

Adapun makalah ini bertujuan untuk memenuhi tagihan tugas pada semester II ini. Makalah ini berisi tentang pembelajaran t terpadu yang akan dibahas pada tiap-tiap halamannya. Materi-materi yang dipaparkan di makalah ini merupakan materi yang sangat penting dipelajari untuk calon guru. Sehingga, dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih memahami materi pembelajaran tematik terpadu ini.

Tersusunnya makalah ini tentu tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen pengampu mata kuliah pembelajaran terpadu.

 

Menes, 08 Juli 2020

 

 

 

Penyusun

  

 

 

 

 

 

 

 

                                                                           

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A.    Latar Belakang............................................................................................... 1

B.     Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

C.     Tujuan Penulisan............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 2

A.    Pengertian Pembelajaran Terpadu.................................................................. 2

B.     Hubungan keterampilan berbahasa................................................................ 2

BAB III PENUTUP................................................................................................. 6

A.    Kesimpulan.................................................................................................... 6

B.     Saran.............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA


 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan makna bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.

Untuk itu guru dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan program pengalaman belajar dengan tepat. Manfaat dari pembelajaran terpadu yaitu banyak topik-topik yang tertuang disetiap mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep yang dipelajari oleh siswa. Sebagai guru, harus pandai dalam memilih topik yang sesuai dalam membimbing pembelajaran.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana Pengertian Pembelajaran Terpadu

2.      Apa Hubungan keterampilan berbahasa

 

C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk Mengetahui Pengertian Pembelajaran Terpadu

2.      Untuk Mengetahui Hubungan keterampilan berbahasa

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memeroleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna di sini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.

Beberapa pengertian dari pembelajaran terpadu yang dikemukakan oleh beberapa orang pakar  pembelajaran terpadu diantaranya :

1.      Menurut Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991), terdapat tiga kemungkinan variasi pembelajaran terpadu yang berkenaan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam suasana pendidikan progresif yaitu kurikulum terpadu (integrated curriculum), hari terpadu (integrated day), dan pembelajaran terpadu (integrated learning).

2.      Menurut Prabowo (2000 : 2), pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran dengan melibatkan / mengkaitkan berbagai bidang studi. Dan ada dua pengertian yang perlu dikemukakan untuk menghilangkan kerancuan dari pengertian pembelajaran terpadu di atas, yaitu konsep pembelajaran terpadu dan IPA terpadu.

 

B.     Hubungan keterampilan berbahasa

Hubungan keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, menulis memiliki hubungan yang sangat erat meskipun masing – masing memiliki ciri tertentu. Karena ada hubungan yang sangat erat ini, pembelajaran dalam satu jenis keterampilan sering meningkatkan keterampilan yang lain.  Misalnya pembelajaran membaca, di samping meningkatkan keterampilan membaca dapat juga meningkatkan keterampilan menulis. Contoh lain belajar menemukan ide – ide pokok dalam menyimak juga meningkatkan kemampuan menemukan ide – ide pokok dalam membaca, karena kegiatan berpikir baik dalam memahami bahasa lisan maupun bahasa tertulis pada dasarnya sama.

Dalam proses komunikasi, semua aspek keterampilan berbahasa, baik lisan maupun tertulis penting. Pengalaman merupakan dasar bagi semua makna yang disampaikan dan yang dipahami dalam bahasa tertentu. Anak yang memiliki pengalaman berbahasa yang cukup luas akan dapat mengungkapkan maksudnya dan memahami maksud orang lain dengan mudah.

Kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis semua bergantung pada kekayaan kosa kata yang diperlukan untuk berkomunikasi yang dimiliki oleh seseorang. Selain itu kemampuan berbahasa juga memerlukan kemampuan menggunakan kaidah bahasa.

1.      Hubungan antara Menyimak dan Berbicara

Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan yang saling melengkapi, keduanya saling bergantung. Tidak ada yang perlu dikatakan jika tidak ada seorang pun yang mendengarkan, dan meskipun mungkin kita dapat menyimak nyanyian atau doa, komunikasi yang diucapkan merupakan hal utama yang perlu disimak. Menyimak dan berbicara, merupakan keterampilan berbahasa lisan. Keduanya membutuhkan penyandian dan penyandian kembali simbol – simbol lisan.

Pada dasarnya bahasa yang digunakan dalam percakapan dipelajari lewat menyimak dan menirukan pembicaraan. Anak – anak tidak hanya menirukan pembicaraan yang mereka pahami, tetapi juga mencoba menirukan hal – hal yang tidak mereka pahami. Kenyataan ini mengharuskan orang tua dan guru menjadi model berbahasa yang baik, supaya anak – anak tidak menirukan pembicaraan yang memalukan atau tidak benar (Ross dan Roe, 1990: 11).

2.      Hubungan antara Menyimak dan Membaca

Menyimak dan membaca merupakan keterampilan reseptif. Keduanya memungkinkan seseorang menerima informasi dari orang lain. Baik dalam menyimak maupun dalam membaca dibutuhkan penyandian simbol – simbol ; menyimak bersifat lisan sedangkan membaca bersifat tertulis.

Penyandian kembali simbol – simbol lisan (menyimak) hanya melibatkan satu tingkat pemindahan, yaitu dari bunyi ke pengalaman yang menjadi sumbernya. Misalnya ketika seorang anak menyimak kalimat “Nanti Ibu belikan bola”, anak mengubungkan dengan alat permainan yang digunakan untuk bermain sepak bola, sehingga dapat memahami arti kata bola yang disimaknya. Penyandian kembali simbol – simbol tertulis (membaca) melibatkan dua tingkat pemindahan, yaitu dari simbol tertulis ke simbol lisan, selanjutnya ke pengalaman yang menjadi sumbernya. Ketika membaca bola, anak mengucapkan atau mengucapkan dalam hati kata tersebut. Selain itu menghungkannya dengan benda yang digunakan untuk bermain sepak bola. Oleh karena itu keterampilan menyimak bagus untuk mengembangkan kesiapan membaca, karena menyimak memerlukan proses mental yang sama dengan membaca, kecuali pada tingkat penyandiannya.

Mengajar anak – anak menangkap ide – ide pokok, detail, urutan, hubungan sebab akibat, mengevaluasi secara kritis, dan menangkap elemen – elemen lain dari pesan – pesan secara lisan dapat mempengaruhi kemampuan anak – anak membaca guna menangkap elemen – elemen yang sama seperti ketika mereka menyimak. Penambahan sebuah kata dalam kosa kata yang disimak anak – anak meningkatkan kemungkinan mereka dapat menafsirkan arti kata tersebut jika mereka membacanya (Ross dan Roe, 1990: 12). Contoh, seorang anak yang dapat memahami kata “bermain” ketika menyimak cerita gurunya, juga dapat memahami ketika menjumpai kata tersebut dalam bacaan.

3.      Hubungan antara Berbicara dan Menulis

Berbicara dan menulis merupakan keterampilan ekspresif atau produktif. Keduanya digunakan untuk menyampaikan informasi. Dalam berbicara dan menulis dibutuhkan kemampuan menyandikan simbol – simbol, simbol lisan dalam berbicara dan simbol tertulis dalam menulis.

Baik dalam kegiatan berbicara maupun menulis pengorganisasian pikiran sangat penting. Pengorganisasian pikiran ini lebih mudah dalam menulis, karena informasi dapat disusun kembali secara mudah setelah ditulis sebelum disampaikan kepaa orang lain untuk dibaca.Sebaliknya setelah suatu pesan yang tidak teratur dikatakan kepada orang lain, meskipun telah dibetulkan oleh pembicara, kesan yang tidak baik sering kali masih tetap ada dalam diri pendengar. Itulah sebabnya banyak pembicara yang merencanakan apa yang akan dikatakan dalam bentuk tertulis dahulu sebelum disajikan secara lisan

Namun, kegiatan berbicara dapat juga merupakan kegiatan untuk mencapai kesiapan menulis. Bahasa lisan dipelajari lebih dahulu oleh anak – anak dan pada umumnya mereka tidak mengutarakan secara tertulis hal – hal yang tidak mereka kuasai secara lisan.

4.      Hubungan antara Membaca dan Menulis

Membaca dan menulis merupakan keterampilan yang saling melengkapi. Tidak ada yang perlu ditulis kalau tidak ada yang membacanya, dan tidak ada yang dapat dibaca kalau belum ada yang ditulis. Keduanya merupakan keterampilan bahasa yang tertulis, dan menggunakan simbol – simbol yang dapat dilihat yang mewakili kata – kata yang diucapkan serta pengalaman dibalik kata – kata tersebut. Dalam menulis, orang lebih suka menggunakan kata – kata yang dikenal dan yang dirasakan sudah dipahami dengan baik dalam bahasa bacaan yang telah dibacanya. Namun, banyak materi yang telah dibaca dan dikuasai oleh seseorang yang tidak pernah muncul dalam tulisan (karangan). Hal itu terjadi karena untuk menggunakan suatu kata dalam tulisan diperlukan pengetahuan yang lebih mendalam dalam hal penerapan kata tersebut daripada sekedar memahami ketika membaca.


 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Belajar merupakan sebuah keharusan bagi manusia pada umumnya. Minimal untuk pembelajaran diri sendiri, ketika sebuah proses pembelajaran dimulai. Ada beberapa hal terkait yang harus senantiasa terpadu keberadaannya. Sebagaimana pembelajaran yang dilakukan siswa didik. Keterpaduan beberapa aspek senantiasa menjadi permulaan untuk memulai.

Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan keterkaitan inter dan antarbidang studi. Dalam melaksanakan pembelajaran terpadu, perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi objektif dan kebutuhan peserta didik untuk mewujudkan praktik keterpaduan belajarnya. Selain itu, penting pula memahami hakikat belajar dan program pendidikan guru, karakteristik dan prinsip-prinsip dalam pembelajaran terpadu.

 

B.     Saran

Guru yang baik seharusnya selalu berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai model-model pembelajaran sehingga pembelajaran tidak membosankan dan pesan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik serta bermakna bagi siswa. Peningkatan mutu proses dan hasil pendidikan bagi calon guru Sekolah Dasar adalah agar kelak diperoleh guru Sekolah Dasar yang profesional, memiliki wawasan luas, serta mampu melakukan tindakan yang relevan dengan tuntutan pendidikan di Sekolah Dasar maka diharapkan mahasiswa mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran di Sekolah Dasar baik ketika dalam pembelajaran masing-masing bidang studi maupun bentuk pembelajaran terpadu.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Depdiknas. 1996. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD Dan S-2 Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Trianto ,S.pd.,M.pd. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta: prestasi pustaka publisher

Tim Pengembang PGSD. 2001. Pembelajaran Terpadu. Bandung: CV. MAULANA.

“wordpress.com/2009/11/04/ prinsip-prinsip-pembelajaran-terpadu/, diunduh pada tanggal 7 Maret 2014.