KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga
makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Menes,
09 Maret 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
A.
Berdirinya
Dinasti Ayyubiyah....................................................................... 3
B.
Masa
Pemerintahan Dinasti Ayyubiyah......................................................... 3
C.
Berakhirnya Dinasti Ayyubiyah..................................................................... 7
D.
Ilmu Pengetahuan Pada Masa Dinasti Ayyubiyah......................................... 8
BAB III PENUTUP................................................................................................. 10
A. Kesimpulan.................................................................................................... 10
B. Sara................................................................................................................ 10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Mesir
yang menyimpan peradaban yang tinggi telah terbentuk ketika mengalami berbagai
masa keemasan setiap dinasti. Pada periode kedua dari pemerintahan
Abassiyah, Mesir merupakan wilayah otonom dari Baghdad. Namun karena
terjadi perselisihan di pusat pemerintahan Abassiyah, maka daerah otonomnya
mendapat hak otonomnya. Hal itu semakin membuat dinasti-dinasti kecil yang ada
di mesir menguat dan mencapai kejayaannya. Beberapa dinasti yang masing-masing
mengukir peradaban itu adalah : Dinasti Thuluniyah (868-904 M), Dinasti
Ikhsidiyah (935-969 M), Dinasti Fatimiyah (972-1130 M), Dinasti Ayyubiyah
(1169-1250 M), dan Dinasti Mamluk (1250-1515 M).
Dalam
perkembangannya tercatat bahwa dinasti di Mesir yang paling berpengaruh akan
kejayaan Islam adalah Dinasti Ayyubiyah dan Dinasti Mamluk, mengingat bagaimana
perjuangan dan keberhasilan dinasti tersebut dalam menghadapi sekutu. Dinasti
Ayyubiyah di dirikan oleh Salahudin Al- Ayyubi, kemenangan yang dicapainya
dalam mengalahkan tentara pasukan Perang Salib telah membawa namanya
dikalangan mayshur dikalangan bangsa Eropa. Sedangkan Dinasti Mamluk
di dirikan oleh Mamluk Aibak, seorang budak yang diangkat menjadi tentara
Salahudin. Kemenangannya saat mengalahkan kelompok nasrani yang menyerang Syam
dan mengalahkan tentara Mongol, membuat kekuasaan Mamluk di Mesir menjadi
tumpuan harapan umat Islam di sekitarnya. Oleh karena itu pembahasan pada kali
ini akan terfokus pada dua dinasti tersebut.
Dinasti
Ayyubiyah berdiri di atas puing-puing Dinasti Fatimiyah Syi’ah di Mesir. Di
saat Mesir mengalami krisis di segala bidang maka orang-orang Nasrani
memproklamirkan perang Salib melawan Islam, yang mana Mesir adalah salah satu
Negara Islam yang diintai oleh Tentara Salib.
Shalahudin
Al-Ayyubi seorang panglima tentara Islam tidak menghendaki Mesir jatuh ke
tangan tentara Salib, maka dengan sigapnya Shalahudin mengadakan serangan ke
Mesir untuk segera mengambil alih Mesir dari kekuasaan Fatimiyah yang jelas
tidak akan mampu mempertahankan diri dari serangan Tentara Salib. Menyadari
kelemahannya dinasti fatimiyah tidak banyak memberikan perlawanan, mereka lebih
rela kekuasaannya diserahkan kepada shlalahudin dari pada diperbudak tentara
salib yang kafir, maka sejak saat itu selesailah kekuasaan dinasti fatimiyahdi
mesir, berpindah tangan ke Shalahudin Al-Ayyubi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Berdirinya Dinasti Ayyubiyah?
2. Bagaimana Masa Pemerintahan Dinasti Ayyubiyah?
3. Bagaimana Berakhirnya
Dinasti Ayyubiyah?
4. Apa Ilmu
Pengetahuan Pada Masa Dinasti Ayyubiyah?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk Mengetahui
Berdirinya Dinasti Ayyubiyah
2.
Untuk Mengetahui
Masa Pemerintahan Dinasti Ayyubiyah
3.
Untuk Mengetahui
Berakhirnya
Dinasti Ayyubiyah
4.
Untuk Mengetahui
Ilmu Pengetahuan
Pada Masa Dinasti Ayyubiyah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Berdirinya
Dinasti Ayyubiyah
Ayyubiyah
adalah sebuah dinasti sunni yang berkuasa dimesir, suriah, sebagian yaman,
irak, mekah, hejaz dan dyarbakir. Dinasti ini didirikan oleh salahuddin
alayyubi pada tahun 1174M. nama lengkapnya adalah salahuddin yusuf ibn ayyub ia
berasal dari suku kerdi hadzbani, ia adalah putra najmudin ayyub dan keponakan
asaddudin syirkuh. Najmudin ayub dan asadudin syirkuh hijrah dari kampung
halamanya didekat danau fan ke takrit, irak. Salahuddin lahir dibenteng takrit
pada tahun 532H atau 1137M. ketika ayahnya menjadi penguasa seljuk di takrit,
pada saat itu ayah dan pamannya mengabdi kepada imaddudin zanky, seorang
gubernur seljuk untuk kota mousul, irak. Ketika imaduddin berhasil merebut
wilayah balbek, libanon pada tahun 534H (1139M). najmudin ayub diangkat menjadi
gubernur balbek dan menjadi abdi raja suryah, yakni nuruddin mahmud. Selama
dibalbek inilah salahudin menekuni teknik dan strategi perang serta politik.
Selanjutnya dia mempelajari teologi sunni selama sepuluh tahun didamaskus,
dalam lingkungan istana nuruddin.
B. Masa
Pemerintahan Dinasti Ayyubiyah
Pada awal kedudukannya sebagai perdana
menteri, ia masih menghormati simbol-simbol syiaha pada pemerintahan al adid
lidinillah. Namun setelah al adid meninggal pada tahun 1171M, salahuddin
menyatakan loyalitasnya kepada khalifah abbasiyah (al mustadi) dibagdad dan
secara formal menandai berakhirnya rezim fathimiyah di kairo. Ia tetap
mempertahankan lembaga-lembaga ilmiah yang didirikan oleh dinasti fathimiyah
tetapi mengubah orientasi keagamaannya dari syiah menjadi sunni. Hal ini sesuai
dengan perintah sultan nuruddin dia memerintahkan salahuddin untuk mengambil
kekuasaan dari tangan khilafah fathimiyah dan mengembalikannya kepada khilafah
abbasiyah di bagdad.
Penaklukan mesir oleh salahuddin pada
tahun 1171M tersebut membuka jalan bagi pembentukan mazhab-mazhab hukum sunni
dimesir. Salahuddin memberlakukan mazhab hanafi, sebelumnya mazhab syafiiyah
yang berlaku didinasti fatiniyah. Keberhasilan tersebut mendorongnya untuk
menjadi penguasa otonom dimesir. Dalam mengsolidasikan kekuatannya, ia
memanfaatkan keluarganya untuk melakukan ekspansi kewilayah lain. Saudaranya
dikirim untuk menguasai yaman pada tahun 1173M. taqiyuddin, keponakannya
diperintahkan untuk melawan tentara salib di dimyat. Adapun syihabuddin,
pamannya diberi kekuasaan untuk menduduki mesir hulu. Dari mesir, salahuddin
juga dapat menyatukan syiria dan mesofotamiya menjadi sebuah kesatuan negara
muslim. Pada tahun 1174 ia menrebut damaskus kemudian alippo tahun 1185 dan
merebut mousul pada 1186.
Pada masa pemerintahan salhudidin kekuatan
militernya terkenal sangat tangguh pasukannya diperkuat oleh pasukan Barbar
turki, dan afrika ia juga membangun tembok kota diakiro dan bukit muqattam
sebagai benteng pertahanan. Dalam hal perekonomian, ia bekerja sama dengan
penguasa muslim diwilayah lain. Disamping itu, ia juga menggalakan perdaganggan
dengan kota-kota dilaut tengah, lautan hindia dan menyempurnakan sistem perpajakan
atas dasar inilah ia melancarkan gerakan offensif (penyerangan dengan
membabibuta) untuk merebut al quds (jerussalem) dari tangan tentara salib yang
dipimpin oleh guy de lusignan di hittin. Akhirnya pasukannya berhasil menguasai
jerussalem pada tahun 1187M. ini berarti jerussalem dapat dikuasai oleh orang
muslim untuk kedua kalinya setelah delapan puluh tahun dikuasai oleh kaum
kristiani. Setelah kejadian itu orang-orang frank tersingkirkan, meskipun hanya
untuk sementara. Usaha besar-besaran telah dilakukan pasukan salib dari
inggris, prancis dan jerman pada tahun 1189-1192M namun tidak berhasil mengubah
kedudukan salahuddin. Setelah perang berakhir salahuddin memindahkan pusat
pemerintahan ke damaskus.
Mengenai penguasa-penguasa yang
menonjol, yaitu:
1. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (1171-1193 M)
Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi tidak hanya dikenal
sebagai seorang panglima perang yang gagah berani dan ditakuti, akan tetapi
lebih dari itu, beliau adalah seorang yang sangat memperhatikan kemajuan
pendidikan. Salah satu karya monumental yang disumbangkannya selama beliau
menjabat sebagai sultan adalah bangunan sebuah benteng pertahanan yang diberi
nama Qal’atul Jabal yang dibangun di Kairo pada tahun 1183 M.
Selain itu beliau juga merupakan salah seorang
Sultan dari dinasti Ayyubiyah yang memiliki kemampuan memimpin. Hal ini
diketahui dari cara Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dalam mengangkat para
pembantunya (Wazir) yang terdiri dari orang-orang cerdas dan terdidik. Mereka
antara lain seperti Al-Qadhi Al-Fadhil dan Al-Katib Al-Isfahani. Sementara itu
sekretaris pribadinya bernama Bahruddin bin Syadad, yang kemudian dikenal
sebagai penulis Biografinya.
Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi tidak membuat suatu
kekuasaan yang terpusat di Mesir. Beliau justru membagi wilayak kekuasaannya
kepada saudara-saudara dan keturunannya. Hal ini mengakibatkan munculnya
beberapa cabang dinast Ayyubiyah berikut ini:
a.
Kesultanan
Ayyubiyah di Mesir
b.
Kesultanan
Ayyubiyah di Damaskus
c.
Keamiran
Ayyubiyah di Aleppo
d.
Kesultanan
Ayyubiyah di Hamah
e.
Kesultanan
Ayyubiyah di Homs
f.
Kesultanan
Ayyubiyah di Mayyafaiqin
g.
Kesultanan
Ayyubiyah di Sinjar
h.
Kesultanan
Ayyubiyah di Hisn Kayfa
i.
Kesultanan
Ayyubiyah di Yaman
j.
Keamiran
Ayyubiyah di Kerak
Salahuddin Yusuf al-Ayyubi
dianggap sebagai pembaharu di Mesir karena dapat mengembalikan mazhab sunni.
Melihat keberhasilannya itu Khlaifah al-Mustadi dari Bani Abbasiyah memberi
gelar kepadanya al-Mu’izz li Amiiril mu’miniin (penguasa yang mulia). Khalifah
al-Mustadi juga memberikan Mesir, an-Naubah, Yaman, Tripoli, Suriah dan Maghrib
sebagai wilayah kekuasaan Salahuddin Yusuf al-Ayyubi pada tahun 1175 M. sejak
saat itulah Salahuddin dianggap sebagai Sultanul Islam Wal Muslimiin (Pemimpin
umat ilam dan kaum muslimin).
Di antara orang-orang yang
iri dan melakukan pemberontakan terhadap Salahuddi Yusuf al-Ayyubi adalah
sebagai berikut:
Pemberontakan yang dilakukan
Nuruddin Zanki, ia memberontak karena kebesaran namanya tersaingi oleh
Salahuddin Yusuf al-Ayyubi
Pemberontakan yang dilakukan
Hijab (Kepala rumah tangga Khalifah al-Adid), ia memberontak karena merasa
hak-haknya banyak dikurangi.
Pemberontakan yang dilakukan
oleh kaum Asassin yang dipimpin oleh Syakh Sinan karena merasa tersaingi.
Pemberontakan yang dilakukan
Zanki, kelompok ini merupakan permbela Al-Malik as-Salih yang bersekongkol
dengan al-Gazi (penguasa Mosul dan paman Malik as-Salih Ismail) yang beusaha
menjatuhkan Salahuddin Yusuf al-Ayyubi karena merasa tersaingi
2. Malik
Al-Adil Saifuddin, pemerintahan I (1200-1218 M)
Sering dipanggil Al-Adil nama
lengkapnya adalah al-Malik al-Adil saifuddin Abu Bakar bin Ayyub. Dari nama
Sifuddin inilah tentara salib memberi julukan Saphadin. Beliau putra Najmuddin
Ayyub yang merupakan saudara muda Salahuddin Yusuf al-Ayyubi.
Setelah kematian Salahuddin,
Ia menghadapi pemberontakan dari Izzuddin di Mosul. Ia juga menentukan siapa
yang berhak menjadi penguasa ketika terjadi perselisihan diantara anak-anak
Salahuddin Yusuf al-Ayyubi yaitu al-Aziz dan al-Afdal. Setelah kematian
al-Aziz. al-Afdal berusaha meduduki jabatan Sultan, akan tetapi al-Adil
beranggapan al-Afdal tidak pantas menjadi Sulatan. Akhirnya terjadilah
peperangan antara keduanya, al-Adil nberhasil mengalahkan al-Afdal dan beliau
menjadi Sultan di Damaskus.
Al-Adil merupakan seorang
pemimpin pemerintahan danpengatur strategi yang berbakat dan efektif.
3. Malik Al-Kamil Muhammad (1218-1238 M)
Nama lengkap al-Kamil adalah
al-Malik al-Kamil Nasruddin Abu al-Maali Muhammad. Selain dipuja karena
mengalahkan dua kali pasukan salib ia juga dicaci maki karena menyerahkan
kembali kota Yerusalem kepada orang Kristen.
Al-Kamil adalah putra dari
al-Adil. Pada tahun 1218 al-Kamil memimpin pertahanan menghdapi pasukan salib
yang mengepung kota Dimyat (Damietta) dan kemudian menjadi Sulatan sepeninggal
ayahnya. Pada tahun 1219, Ia hampir kehilangan takhtanya karena konserpasi kaum
kristen koptik. Al-Kamil kemudian pergi ke Yaman untuk menghindari konspirasi
itu, akhirnya konspirasi itu berhasil dipadamkan oleh saudaranya bernama
al-Mu’azzam yang menjabat sebagai gubernur Suriah.
Pada bulan Februari tahun
1229 M, al-Kamil menyepakati perdamaian selama 10 tahun denga Federick
II, yang berisi antara lain:
Ia mngembalikan Yerusalem dan
kota-kota suci lainnya kepada pasukan salib.
Kaum muslimin dan yahudi
dilarang memalsuki kota itu kecuali disekitar Masjidil Aqsa dan Majid Umar.
Al-Kamil meninggal dunia pada
tahun 1238 M. Kedudukannya sebagai Sultan digantikan oleh
Salih al-Ayyubi.
C.
Berakhirnya
Dinasti Ayyubiyah
Runtuhnya dinasti ayyubiyah dimulai pada
masa pemrintahan sultan ash shalih. Pada masa pemerintahan ash shalih terjadi
serangan pasukan budak (mamluk) dari turki yang berhasil merebut kekuasaan
dimesir. Walupun sebelumnya pasukannya berhasil menaklukan perang salib ke enam
yang dipimpin ranja perancis ST Louis, Setelah ash shalih meninggal
pada tahun 1249M, kaum mamluk mengangkat istri ash shalih, syajarat ad durr
sebagai sultan. Dengan demikian berakhirlah pemerintahan dinasti ayyubiyah
dimesir. Meskipun demikian dinasti ayyubiyah masih berkuasa disuryah. Pada
tahun 1260M tentara mongol hendak menyerbu mesir. Komando tentara islam
dipegang oleh qutuz, panglima perang mamluk. Dalam pertempuran diain jalut,
qutuz berhasil mengalahkan tentara mongol dengan gemilang. Selanjutnya, qutuz
mengambil alih kekuasaan dinasti ayyubiyah. Sejak itu, berakhirlah kekuasaan
dinasti ayyubiyah.
D.
Ilmu
Pengetahuan Pada Masa Dinasti Ayyubiyah
Sebagaimana dinasti-dinasti sebelumnya,
dinasti ayyubiyah juga mencapai kemajuan yang gemilang dibidang ilmu
pengetahuan diantaranya.
1.
Bidang
pendidikan
Pemerintahan dinasti ayyubiyah telah
berhasil menjadikan damaskus sebagai kota pendidikan hal ini ditandai dengan
dibangunnya dar al hadis al kamilah pada tahun 1222M dan madrasha ash
shauhiyyaha pada tahun 1239M. Dar al hadis al kamilah dibangun untuk
mengajarkan pokok-pokok hukum yang secara umum terdapat didalam mazhab hukum
sunni. Adapun madrasha ash shauhiyyaha berperan sebagai pusat pengajaran empat
mazhab.
2. Bidang arsitektur
Kemajuan dalam bidang arsitektur dapat
dilihat pada monumen bangsa arab, bangunan masjid dibeirut yang mirip gereja
dan istana-istana yang menyerupai gereja.
3. Bidang filsafat dan keilmuan
Bukti kongkrit dari kemajuan filsafat dan
keilmuan pada dinasti ayyubiyah adalah adelasd of bath, karya-karya orang arab
tentang astronomi dan geometri, penerjemahan bidang kedokteran. Pada bidang
kedokteran juga telah didirikan sebuah rumah sakit bagi orang yang menderita
cacat pikiran.
4. Bidang industri
Kemajuan dinasti ayyubiyah dibidang
industri dibuktikan dengan dibuatnya kincir oleh seorang siriya yang lebih
canggih dibanding buatan orang barat. Terdapat pabrik karpet, pabrik kain dan
pabrik gelas.
5. Bidang ekonomi dan perdagangan
Dalam hal perekonomian dinasti bekerja
sama dengan penguasa muslim diwilayah lain. Disamping itu, ia juga menggalakkan
perdagangan dengan kota-kota dilaut tengah, lautan hindia dan menyempurnakan
sistim perpajakan. Pada bidang perdagangan, dinasti ini membawa pengaruh bagi
eropa dan negara-negara yang dikuasainya. Dieropa terdapat perdagangan
agriculture dan industri. Hal ini menimbulkan perdagangan internasional melalui
jalur laut, sejak saat itu dunia ekonomi dan perdangan sudah mengguakan sistem
kredit, bank termasuk Letter of Credit (lc), bahkan ketika itu sudah ada uang
yang terbuat dari emas. Selain itu juga dimulai percetakan mata uang dirham
campuran (fulus). Percetakan fulus yang merupakan mata uang dari tembaga
dimulai pada masa pemerintahan sultan muhammad al kamil ibn al adil al ayyubi,
percetakan unag fulus tersebut dimaksudkan sebagai alat tukar terhadap
barang-barang yang tidak signifikan denga rasio 48 fulus untuk setiap
dirhamnya.
6. Bidang militer
Pada masa pemerintahan salahuddin,
kekuatan militernya terkenal sangat tangguh. Pasukannya diperkuat oleh pasukan
Barbar, turki dan afrika. Ia juga membangun tembok kota di kairo dan muqattam
sebagai benteng pertahanan. Selain memiliki alat-alat perang seperti kuda
pedang dan panah dinasti ini juga memiliki burung elang sebagai kepala
burung-burung dalam peperangan. Disamping itu adanya perang salib membawa
dampak positif, keuntungan dibidang industri, perdagangan dan intelektual
misalnya dengan adanya irigasi.
7. Bidang kebudayaan
Salahuddin al ayyubi menjadi tokoh yang
meneladankan satu konsep dan budaya, yaitu perayaan hari lahir nabi Muhammad
SAW yang kita kenal dengan sebutan maulud atau maulid. Maulud atau
maulid ini berasal dari kata milad yang berarti tahun dan bermakna seperti pada
istilah ulang tahun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mesir yang mengalami beberapa kedinastian
mencapai masa kejayaanya ketika pada masa Dinasti Ayyubiyah dan Dinasti Mamluk.
Dinasti Ayyubiyah berdiri pada tahun 1169 M oleh Salahudin al-Ayubi,
yang dulunya panglima perang raja Nurudin. Ia menjulang reputasinya ketika
berhasil melawan tentara Salib dan berhasil membebaskan Yerussalem. Pada 2
oktober 1187. Salahudin membagi kekuasaan pada sanak saudaranya sebelum
meninggal, mereka masih tetap bersatu sehingga dapat mempertahankan kekuasaan,
tetapi perselisihan intern keluargaAyubbiyah setelah al-Kamil meninggal, yang
sementara itu masih berlangsung Perang Salib, yang menyebabkan Dinasti ini
terpecah.
Dinasti Mamluk berdiri pada tahun 1250 M,
oleh Aybak , namun berjaya pada masa Baybar, yang mampu menghancurkn
pasukan Tartar dari Mongol di Ain Jaluk pada tahun 1260. Mereka terbagai menjdi
2 kelompok yaitu mamluk Bahri, yang tinggalnya di laut dan Mamluk Burji, yang
tinggalnya di menara benteng. Pasukan Mamluk selanjutnya terus menghalau
tentara Salib yang mengdakan ekspensinya ke wilayah Muslim. Dinasti ini runtuh
karena faktor internal, dari para sultanya berlaku amoral, dan eksternal, dari
serbuan pasukan Usmani.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh
dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak
yang tentunda dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR
PUSAKA
Yatim,
Badri. 1995. Sejarah Umat Islam, Jakarta:
Rajawali Press.
Hamka.
1952. Sejarah umat islam II,
Jakarta: Bulan Bintang.
Karim,
Abdul Muhamed. 2007, Sejarah
Pemikiran dan Peradaban Islam, terj. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Hasan,
Ibrahim Hasan. 1989. Sejarah dan
Kebudayaan Islam, Terj. Yogyakarta: Kota Kembang.
Hitti,
Philip K. 2006. History Of The
Arabs, Terj. Cet 2. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Mufrodi,
Ali. 1997. Islam Dikawasan
Kebudayaan Arab. Jakarta: Logos.
Amin,
Samsul Munir. 2009, Sejarah
Peradaban Islam. Jakarta: Amzan
Supriyadi,
Dedi. 2008. Sejarah Peradaban
Islam. Bandung: Pustaka Setia.
MAKALAH
SEJARAH BERDIRINYA
DINASTI
AL AYYUBIYAH
Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata Pelajaran
“SKI”
Disusun Oleh :
v NURAENI
v DEWI AMALIA
v AMI AMELIA
v REGINA ANGGAWATI
MTS MALNUPUSAT MENES
TAHUN PELAJARAN
2018/2019